Akses Sawah Ditutup, Petani Ramunia Ngadu ke Kantor Gubsu

Rindi Antika - detikSumut
Kamis, 21 Sep 2023 15:16 WIB
Foto: Petani Ramunia di Kantor Gubsu. (Rindi Antika/detikSumut)
Medan -

Petani Desa Perkebunan Ramunia, Kabupaten Deli Serdang, mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu). Mereka datang untuk mengadu soal akses ke sawah yang ditutup sehingga tidak bisa panen.

"Kami minta supaya padi kami yang di dalam bisa diambil (dipanen), karena kan itu ditembok sama oknum TNI" ungkap Siti Hariyanti, salah seorang petani saat diwawancarai detikcom, Kamis (21/09/2023).

Padi yang mereka tanam, kata dia, sudah masuk waktu panen. Sehingga jika tidak dipanen dalam beberapa hari maka padi akan layu dan tidak bisa dipanen lagi.

"Padi sudah begini, tiga hari lagi nggak bisa kami memanen," ungkapnya.

Siti mengaku bahwa kesulitan akses jalan itu karena adanya tembok setinggi dua meter yang menghalangi para petani untuk panen. Selain itu tembok yang sudah ada selama sembilan tahun itu juga menghalangi akses untuk sekolah

"Dua meter temboknya, anak sekolah aja manjat tembok," tuturnya

Salah seorang petani lain, Suryani Manurung juga menyebut ada sekitar 20 hektare lebih lahan warga yang telah ditanami padi, namun tidak diperbolehkan panen. Akibatnya, ada 112 kepala keluarga yang terancam mengalami kerugian.

"Yang kami tanam sekitar 20 hektar lebih, Ada 112 KK (kepala keluarga) yang mau minta panen, kami tanam ini juga modal sendiri, ada yang ngutang juga, karena kami udah lama nggak pernah tanam padi, udah sembilan tahun, kami ada dikasih akses jalan, kami izin sama mereka (Puskopad) nanam di situ," jelasnya

Suryani juga menjelaskan bahwa awalnya para petani diperbolehkan untuk menanam padi di lahan tersebut. Namun setelah memasuki masa panen, mereka tidak diperbolehkan panen.

"Kami ini mau panen, karena kami tau beras mahal sekarang, jadi kami mau panen dilarang dengan Puskopad sementara kami waktu nanam tidak dipermasalahkan Puskopad, karena kami menuntut yang 16 persen yang diakui oleh Puskopad yang belum ganti rugi, 16 persen itu ada, ini ada buktinya, 16 persen tahun 2016 diakui juga, memang ada 16 persen, yang belum ganti rugi, dan tahun 2023 mereka juga mengakui 16 persen, jadi kamilah ini penduduk yang 16 persen itu yang menanam padi," ungkapnya.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...



Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"

(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork