Banjir luapan merendam sejumlah desa di tujuh kecamatan di Aceh Selatan, Aceh. Banjir menggenangi pemukiman warga hingga jalan nasional.
"Banjir menggenangi rumah warga dengan ketinggian 30 sampai 80 sentimeter. Banjir terjadi setelah daerah tersebut diguyur hujan lebat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).
Ilyas menyebutkan, banjir mulai menggenangi pemukiman warga sejak Rabu (20/9) malam. Sejumlah desa terendam di antaranya terletak di Kecamatan Bakongan Timur, Labuhan Haji Barat, Tapaktuan, Samadua, Sawang, Pasie Raja dan Kluet Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim BPBD Aceh Selatan disebut masih mendata jumlah warga terdampak banjir. Selain itu, petugas juga masih mendata masyarakat yang memilih mengungsi ke tempat lebih tinggi.
Menurut Ilyas, banjir juga menyebabkan jalan lintas nasional di Labuhan Haji Barat, Batu Merah Lhok Bengkuang Tapaktuan dan Kluet Tengah ke Kluet Utara ikut terendam. Akibatnya, arus lalu lintas di lokasi tersebut terhambat.
"Peristiwa tersebut juga menyebabkan terhambatnya akses jalan nasional akibat tanah longsor ke badan jalan di Gampong Kuta Blang," jelasnya.
Selain di Aceh Selatan, banjir juga menggenangi sembilan desa di tiga kecamatan di Simeulue. Tim BPBD setempat disebut telah mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga.
Banjir juga terjadi di 10 desa dalam empat kecamatan di Aceh Barat Daya. Petugas BPBD masih memantau banjir tersebut termasuk mendata jumlah pengungsian.
Daerah lain yang dilanda banjir adalah tiga desa di Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil. Banjir menyebabkan akses ke lokasi sulit dilalui menggunakan kendaraan.
"Kondisi saat ini di daerah-daerah tersebut, banjir masih menggenangi pemukiman warga," ujar Ilyas.
(agse/astj)