Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Mendagri Tito Karnavian, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wali Kota Batam melakukan rapat terkait pengembangan Pulau Rempang di Batam. Hasil rapat tersebut menyimpulkan penanganan investasi di Rempang harus dilakukan dengan soft.
"Terkait dengan dinamika yang terjadi di Kepri, khususnya untuk investasi di Pulau Rempang. Tadi kami sudah melakukan beberapa kesepakatan yang akan kita bicarakan dengan rakyat yang mana salah satu diantaranya adalah proses penanganan (warga) Rempang harus dilakukan dengan cara yang soft, yang baik dan kita memberikan penghargaan ke masyarakat yang memang sudah turun-temurun di sana," kata Bahlil usai memimpin rapat bersama di Hotel JW Marriott Harbour Bay Batam, Minggu (17/9/2023).
Bahlil menyebut, pemerintah berjanji akan membangun komunikasi baik dengan warga Rempang. Ia menyebut akan membicarakan pembangunan proyek strategis nasional tersebut pada masyarakat dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berkomunikasi dengan baik sebagaimana layaknya. Kita ini sama-sama orang kampung, ini yang harus kita bicarakan," ujarnya.
Bahlil menyebut keributan rencana relokasi 16 kampung di Rempang, Kota Batam itu juga diduga ditengarai oleh oknum yang di luar masyarakat asli yang menggarap tanah di sana. Di mana setelah proyek nasional bergulir izinnya dicabut.
"Masalah ini tidak hanya cukup di sana, ada juga ditengarai beberapa oknum yang juga dulunya pernah membangun perusahaan di sana tapi kemudian izinnya sudah dicabut. Ini juga kita membutuhkan penanganan khusus," ujarnya
Bahlil menyebut terkait pengembangan Pulau Rempang pihaknya akan melakukan evaluasi setiap minggunya. Untuk sisi pengamanan juga akan dilakukan dengan humanis.
"BP Batam dan Gubernur, kami bertiga telah sepakat melakukan rapat terus-menerus setiap minggu dan urusan keamanan Pak Wakapolri juga sudah menjamin bahwa akan melakukan secara soft semuanya," ujarnya.
(nkm/nkm)