Revitalisasi jembatan di Jalan Abdullah Lubis mulai dikerjakan sejak pagi tadi. Namun, pembangunan ini menuai protes dari warga yang tinggal di sekitar jalan tersebut.
Yati (47), seorang pemilik rumah makan yang tepat berada di samping pengerjaan jembatan itu mengatakan bahwa dia mendukung pengerjaan proyek tersebut. Namun dia meminta saat proyek tersebut dikerjakan akses jalan tetap diberikan sehingga perekonomiannya terus berjalan.
"Saya nggak masalah pembangunan jalan proyek pemerintah ini, itukan bagus untuk jalan kita bersama. Cuma, kami sebagai pemilik rumah makan ya kalau bisa dikasihlah akses jalan orang untuk makan ke mari, kami kan cari makan," katanya kepada detikSumut, Kamis (14/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yati menyebut jalan tersebut bakal ditutup selama tiga bulan. Akibat dari itu, tentunya penjualan di tempatnya bakal merugi.
"Ada dibuat dalam surat 3 bulan, ya otomatis (rugi) secara materil. Kami kan di sini menyewa, sewa kedai jalan terus. Kami perlu makan, kami perlu biaya juga, anak-anak kami sekolah, anggota saya banyak, bahkan yang berumah tangga, kalau misalnya ditutup mau makan apa mereka-mereka ini," keluhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh seorang warga bernama Adi. Dia mendukung penuh proyek pembangunan itu. Namun, dia menyebut seharusnya diberikan akses khusus buat para pelaku UMKM.
"Kami selaku warga masyarakat sangat mendukung dari program pemerintah. Di samping itu juga, kami memohon kepada pemerintah maksudnya akses jalan untuk pelaku UMKM ini diberikanlah akses gitu. Atau kalaulah sudah ditutup seng dari kanan kiri jembatan ini, mohonlah yang punya UMKM di sini diberikanlah akses jalan gitu," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa seharusnya diadakan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga. Hal ini guna menghindari miskomunikasi yang bisa saja terjadi.
"Tolonglah sebelum pelaksanaan, sosialisasikanlah secara matang ke masyarakat supaya tidak ada miskomunikasi, tidak ada perdebatan seperti yang saya lihat pagi tadi di simpang Darusallam," ungkapnya.
"Tadi kan saya diskusi dengan pihak dari pelaksana, jadi mereka katakan iya pak nanti kalau misalnya sudah selesai penutupan, kita berikan akses. Makanya, kita meminta pelaksana ini bertanggung jawablah dengan kata-katanya. Jadi kita lihat aja besok atau lusa setelah ditutup ini, ya kalau memang belum diberikan akses juga ke para pelaku UMKM ini ya kami mungkin melaporlah kepada siapa yang ingin membantu kami warga kecil ini sebagai (pelaku) UMKM," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, sedang ada penutupan jalan di Jalan Abdullah Lubis yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan. Penutupan ini dilakukan karena adanya revitalisasi jembatan di sana.
Artikel ini ditulis oleh Aprilda Ariana Sianturi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dhm/dhm)