Rektor UIN Suska Riau Prof Khairunnas menjawab tudingan dosen terkait pemotongan sertifikasi dosen dan tunjangan lain. Secara tegas Khairunnas membantah.
"Saya tak pernah melakukan pemotongan apapun terhadap pembiayaan yang dikeluarkan UIN Suska Riau selama itu memenuhi syarat dan UU yang berlaku. Jika ada kita buktikan saat pemeriksaan. Saya dilaporkan terkait itu," ujar Khairunnas kepada wartawan, Rabu (13/9/2023).
Khairunnas mengaku sudah dipanggil oleh Irjen Kementerian Agama. Hasilnya, tidak ada kesalahan seperti yang dilaporkan para dosen tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan ke Kementerian Agama melalui Irjen kita sudah diperiksa. Ternyata tidak ada apa-apanya, kita sudah sesuai on track. Artinya kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan," kata Khairunnas.
Ia mengaku sejak menjabat memberikan hak-hak para dosen sesuai aturan yang berlaku. Terutama pada enam orang dosen yang kerap protes.
"Kita memberikan hak mereka untuk ngajar, kita tidak pernah menahan hak dan kewajiban siapapun. Kita tahu ini negara hukum dan uang negara harus diselamatkan sesuai prestasi kerja," kata Khairunnas.
Untuk cekcok yang viral sendiri, Khairunnas mengaku hanya ketidakpuasan para dosen saja. Sebab, dosen-dosen tersebut tak ada prestasi tetapi minta jabatan.
Ia pun mencontohkan Irwandra yang minta jabatan Wakil Rektor Bidang AUPK dan Rhonny Riansyah minta dilantik Sekretaris SPI dengan status saat ini masih sebagai Asisten Ahli.
Khairunnas pun secara tegas Rhonny tak memiliki prestasi apapun sejak diangkat menjadi PNS pada 2015 lalu. Sehingga ia tak mau ambil resiko karena akan terjebak.
(ras/astj)