Bentrokan di Batam, Polisi Sebut Tindakan Petugas Sudah Sangat Humanis

Bentrokan di Batam, Polisi Sebut Tindakan Petugas Sudah Sangat Humanis

Alamudin Hamapu - detikSumut
Kamis, 07 Sep 2023 23:59 WIB
Siswa SMP di Rempang, Batam, pingsan dievakuasi akibat terkena gas air mata. (Istimewa)
Foto: Siswa SMP di Rempang, Batam, pingsan dievakuasi akibat terkena gas air mata. (Istimewa)
Batam -

Kapolda Kepri, Irjen Tabana Bangun, buka suara soal bentrok tim terpadu dengan warga Rempang, Galang, Kota batam pagi tadi. Tabana menyebut tindakan aparat dalam mengelola pengamanan sudah sangat humanis.

"Saya kira untuk tindakan aparat dalam mengelola pengamanan tadi sungguh sangat humanis," kata Irjen Tabana, Kamis (7/9/2023).

Tabana mengatakan, sebelum diturunkan tim terpadu, telah dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Sehingga pada pengamanan tersebut terjalin komunikasi yang baik antara polisi, tim terpadu, serta masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sebelumnya pun telah dilakukan sosialisasi dan sebelum melakukan tindakan tadi, aparat mengimbau dengan sabar kepada masyarakat kita sehingga terjalin kerjasama yang baik. Karena jalan panjang tertutup sehingga berproses melalui jalur jalan terhalang lalu lintas sampai sore tadi aktivitas masyarakat berjalan dengan baik," ujarnya.

Tabana menyebut pengamanan yang dilakukan di Rempang, Galang, Kota Batam, dari pagi hingga malam berjalan lancar. Ia menyebutkan masyarakat telah sadar dan pulang ke rumahnya masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Kegiatan berjalan dengan baik dan tidak hal krusial yang terjadi. Masyarakat juga sudah menyadari dan pulang ke rumah masing-masing, dan tindakan dari anggota tidak ada yang menonjol," ujarnya.

"Kami bersama Danrem dan aparat kesatuan lainnya memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mendukung kebijakan ini," tambahnya.

Sebelumnya, dari beberapa video yang diterima detikSumut, bentrokan antara tim terpadu dan masyarakat pecah saat tim terpadu berusaha menerobos masyarakat yang berjaga di Jembatan IV Barelang. Akibatnya bentrok hingga kepolisian menembakkan gas air mata dan mobil water canon untuk memecah massa.

Bobi, salah satu warga Rempang mengatakan, bentrokan antara tim terpadu dan masyarakat terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Ia menyebutkan warga sengaja berjaga di Jembatan IV Barelang karena mendapatkan informasi pemasangan patok pada hari ini.

"Kejadian bentrokan sekitar pukul 10.00 WIB. Kami dapat informasi hari ini ada pemasangan patok batas di Pulau Rempang. Aparat memaksa masuk untuk melakukan pemasangan patok tata batas di Pulau Rempang," kata Bobi, Kamis (7/9/2023).

Bobi mengatakan, akibat bentrokan tersebut ada beberapa warga yang mengalami luka. Selain itu juga ada beberapa warga yang diamankan oleh pihak kepolisian.

"Ini bentrok sudah terjadi, lima orang warga sudah dibawa ke polres dan juga ada beberapa warga yang mengalami luka," ujarnya.

Udin, warga lain menyebutkan akibat tembakan gas air mata, siswa sekolah ikut terdampak. Salah satunya di SMP 22 Rempang

"Tim terpadu sudah bergeser ke Sembulang. Ada beberapa Siswa SMPN 22 Rempang pingsan akibat kena gas air mata," ujarnya.

Ia menjelaskan, para pelajar tersebut lemas akibat terkena gas air mata dilarikan klinik Marinir.

"Jadi kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB. Gas air mata masuk ke halaman sekolah, asapnya sampai masuk ke sekolah. Kemudian guru menyuruh murid untuk mengungsi ke belakang hutan sekolah. Pas prosesnya, anak-anak yang tak kuat ada beberapa yang pingsan," ujarnya.

Simak Video 'Ada Bentrokan di Batam, Belasan Pelajar Pingsan Terimbas Gas Air Mata':

[Gambas:Video 20detik]



(afb/afb)


Hide Ads