Sambutan Pertama Kali, Pj Gubsu Ajak Doakan Korban Tragedi Mandala Airlines

Sambutan Pertama Kali, Pj Gubsu Ajak Doakan Korban Tragedi Mandala Airlines

Nizar Aldi - detikSumut
Rabu, 06 Sep 2023 02:00 WIB
Pj Gubsu Hassanudin
Foto: Pj Gubsu Hassanudin (Istimewa)
Medan -

Pj Gubsu Hassanudin mengajak mendoakan para korban tragedi Mandala Airlines yang jatuh pada 5 September 2005. Hal itu dilakukan Hassanudin saat pertama kali sambutan sebagai Pj Gubsu di acara penyerahan memori jabatan hari ini.

"Tepat pada hari ini 5 sep 2005 lalu, itu bertepatan dengan jatuhnya pesawat mandala, yang mana saat itu Gubsu Bapak Tengku Rizal Nurdin dan sama mantannya (Gubsu) Raja Inal Siregar dan beberapa korban pada semua itu, saya tadi mari kita berdoa sejenak mudah-mudahan beliau tenang," kata Hassanudin saat sambutan di Kantor Gubsu, Selasa (5/9/2023).

Untuk diketahui, pada Senin, 5 September 2005, pesawat Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI-091 jatuh di permukiman warga di Jalan Jamin Ginting, Medan. Akibat insiden tersebut, kurang lebih ada 149 orang yang menjadi korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari itu, tragedi jatuhnya Mandala Airlines di Medan tersebut tercatat menjadi insiden pesawat jatuh kedua terburuk di dunia selama 2005. Insiden yang menimpa Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI-091 setidaknya menewaskan hingga 149 orang, yang terdiri dari 94 penumpang, 5 awak pesawat, dan 50 warga di sekitar lokasi kejadian. Di antara banyaknya korban tewas, salah satunya adalah mantan Gubernur Sumatera Utara, Tengku Rizal Nurdin.

Diketahui Rizal Nurdin naik pesawat Mandala Airlines pada 5 September 2005 silam untuk berangkat ke Jakarta guna menghadiri Raker Gubernur se-Indonesia di Kantor Kepresidenan. Nahas, dirinya tak pernah sampai ke tujuan.

ADVERTISEMENT

Jasadnya hangus terbakar akibat kejadian tersebut. Tubuh Rizal Nurdin berhasil diidentifikasi dengan menggunakan catatan medik giginya. Ia juga dikenali melalui ikat pinggang yang saat itu ia kenakan.

Penyebab jatuhnya pesawat Mandala Airlines di permukiman warga Medan baru mulai tersingkap setahun setelah insiden itu terjadi. Menurut keterangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), setidaknya ada tiga hal yang menjadi pemicu jatuhnya pesawat kode penerbangan RI-091 itu.

Dua pemicu pertama adalah kondisi flap dan slat (alat menambah daya angkat pesawat saat take-off) yang tidak turun sewaktu pesawat hendak lepas landas. Kedua komponen tersebut sangat krusial ketika pesawat melakukan take-off.

"Untuk lepas landas, harus menggunakan flap dan slat. Kalau tidak digunakan dengan semestinya, ada potensi pesawat akan celaka," kata anggota tim investigasi kasus pesawat Mandala Airlines, Prita Widjaya, dalam jumpa pers di Dephub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (12/10/2006).

Pemicu berikutnya adalah prosedur check list yang tidak sesuai persyaratan. Hal ini dapat menyebabkan tidak teridentifikasinya keadaan flap yang belum turun yang seharusnya mengaktifkan suara take off warning horn (alat bantu peringatan). Akan tetapi, dari hasil rekaman cockpit voice recorder (CVR), tidak terdengar suara take off warning horn.




(afb/afb)


Hide Ads