Edy Kenang Awal-awal Jadi Gubsu: Bingung Mau Ngapain

Edy Kenang Awal-awal Jadi Gubsu: Bingung Mau Ngapain

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 05 Sep 2023 21:07 WIB
Edy Rahmayadi
Foto: Edy Rahmayadi (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Edy Rahmayadi mengenang momen dia pertama kali menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu). Edy mengaku bingung mau melakukan apa setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta.

Awalnya Edy mengatakan Penyerahan Memori Jabatan merupakan tradisi baru yang dibuat di Pemprov Sumut. Dia berharap tradisi tersebut tetap dilakukan setiap acara perubahan jabatan.

"Bersyukur kepada Tuhan pada sore ini kita bersama-sama melakukan suatu kegiataan tradisi yang baru satu kali ini lah tradisi ini dilakukan, karena masih pertama, untuk itu nanti mohon bapak Pj untuk ini dipergubkan menjadi acara tradisi setiap acara perubahan jabatan atau apapun, pastinya di sana sini ada kekurangan untuk itu dilakukan revisi menjadikan lebih sempurna," kata Edy Rahmayadi saat sambutan di penyerahan memori jabatan ke Pj Gubsu Hassanudin di Kantor Gubsu, Selasa (5/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, Edy bercerita saat dia bersama Muda Rajekshah alias Ijeck dilantik oleh Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Keduanya dilantik pada 5 September 2018 pagi.

"Yang kedua saya ingin saya sampaikan pada tanggal 5 September 2018 kami dilantik oleh Presiden tepat jam 09.45 menit, di Istana Merdeka," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Usai dilantik, kata Edy, keduanya kemudian dijemput orang-orang dan dibawa ke rumah dinas (rumdis) dan kantor Gubsu. Setelah di kantor Gubsu, Edy mengaku bingung mau melakukan apa.

"Setelah dilantik, kami pulang kemari. Saya tak tahu apa apa, pulang ke mari yang menjemput ya orang-orang, saya nggak tahu dibawa ke mana. Dibawa ke rumdis, dari rumdis di bawa ke mari habis tu kebingungan saya mau ngapain," ujarnya.

Karena hal tersebut, kata Edy, dia membuat tradisi Penyerahan Memori Jabatan tersebut agar gubernur yang baru terpilih tidak merasakan seperti yang dia alami. Meskipun Hassanudin, kata Edy, sudah sering ke Kantor Gubsu karena mantan Pangdam I/Bukit Barisan.

"Inilah kita ubah ini semuanya, kita tuntun beliau datang. Untuk itu, ketahui persis, walaupun beliau mantan Pangdam, beliau sering acara di sini bahkan di lantai 10 Kantor Gub sudah sering beliau rapat Forkopimda," ungkapnya.

Menurut Edy, kegiatan seperti ini penting karena tidak selamanya Pj tersebut merupakan mantan Pangdam. Bisa jadi orang yang tidak mengenal betul Kantor Gubsu yang bakal menjadi Pj.

"Tetapi inilah acara, tidak selalu nanti mantan Pangdam yang selalu menjabat di sini, bisa bisa salah satu atau orang dari lain datang, dari Sibolga atau dari mana," sebutnya.

Sehingga jika tidak dituntun, maka akan kesulitan seperti yang dia alami. Kemudian Edy menuturkan menyerahkan memori kerja, berbeda dengan nama saat serah terima di militer.

"Kalau tak dituntun seperti ini kesulitan, bersamaan dengan ini kita serahkan, kalau di tentara namanya memorandum, kalau di sini namanya memori kerja," tutupnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads