Ini 5 Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo

Ini 5 Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo

Tim detikNews - detikSumut
Rabu, 16 Agu 2023 14:10 WIB
Said Abdullah
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. (Foto: DPR)
Jakarta -

Akhirnya PDIP membocorkan nama-nama kandidat pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Ada 5 nama yang masuk bursa cawapres.

Daftar nama tersebut diungkap Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Di antaranya ada nama Menko Polhukam Mahfud Md hingga eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

"Gus Muhaimin, Pak Mahfud Md, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Andika Perkasa, muncul," kata Said kepada wartawan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, dilansir detikNews, Rabu (16/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke lima nama tersebut, akan dipertimbangkan PDIP bersama partai koalisi dengan sungguh-sungguh.

"Ini berbagai aspirasi yang harus diperhatikan sungguh-sungguh," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Ganjar Pranowo sendiri sebelumnya mengungkap kriteria bakal cawapres yang akan mendampinginya. Sosok tersebut, kata Ganjar, harus satu visi dengannya, energik dan tak memiliki agenda tersendiri.

"Kriteria harus satu nilai, satu visi, tidak boleh ada agenda sendiri sehingga presiden dan cawapres itu satu paket, dwi tunggal. Kalau itu sudah, maka harus punya semangat sama-sama untuk menjalankan perintah konstitusi dan undang-undang," kata Ganjar dalam sambutan secara virtual di Acara IDE Conference, Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).

Ganjar juga sudah berkomunikasi dengan banyak pihak terkait cawapres. Namun, tegasnya, cawapres yang akan mendampinginya pada kontestasi politik 2024 mendatang harus satu visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

"Soal siapa kemudian, ada banyak sekali sekarang dilakukan komunikasi, tapi visi atau nilai itu harus dipunyai bersama. Kalau itu sudah, maka PR bersama melakukan percepatan pembangunan yang ada karena kita akan mengejar waktu 13 tahun ke depan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan," ujar Ganjar.

"Maka kemudian pasangan capres harus punya visi yang sama untuk menuju ke sana. Jika itu tidak, maka yang terjadi adalah tusuk-tusukan dari belakang dan itu tidak bagus untuk Indonesia," sambungnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads