Lirik-Not Angka Lagu 17 Agustus 'Hari Merdeka' serta Makna dan Penciptanya

Lirik-Not Angka Lagu 17 Agustus 'Hari Merdeka' serta Makna dan Penciptanya

Fria Sumitro - detikSumut
Rabu, 16 Agu 2023 08:15 WIB
ilustrasi bendera merah putih
Lirik-Not Angka Lagu 17 Agustus "Hari Merdeka" (Foto: Unsplash @anggit_mr)
Medan -

Salah satu lagu wajib nasional yang selalu dinyanyikan pada hari kemerdekaan Indonesia adalah lagu 17 Agustus alias "Hari Merdeka". "Hari Merdeka" merupakan salah satu lagu ciptaan Husein Mutahar.

Meskipun sering diperdengarkan dan dinyanyikan, apakah detikers tahu makna di balik lagu tersebut? Selengkapnya, simak informasi tentang lirik dan not angka lagu 17 Agustus "Hari Merdeka" beserta makna dan profil singkat penciptanya.

Lirik Lagu 17 Agustus 'Hari Merdeka'

Dikutip dari buku Koleksi Terlengkap Lagu Wajib Nasional, Daerah, Anak-Anak Indonesia yang diterbitkan Ilmu Media, berikut lirik lagu 17 Agustus "Hari Merdeka":

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita

ADVERTISEMENT

Not Angka Lagu 17 Agustus 'Hari Merdeka'

Dikutip dari buku Kumpulan Lagu Nasional yang diterbitkan Puspa Swara, berikut not angka lagu "Hari Merdeka" ciptaan Husein Mutahar. Nada dasar lagu ini adalah Do=C.

Not Angka Lagu Not Angka Lagu "Hari Merdeka" (Foto: dok. Kumpulan Lagu Nasional)

Makna Lagu 'Hari Merdeka'

detikers tentunya sudah tahu bahwa "Hari Merdeka" merupakan lagu tentang kemerdekaan Indonesia. Namun, apakah kamu sudah tahu makna di balik tiap liriknya?

Merujuk buku Indonesia Pusaka oleh Sopan Adrianto, lagu "Hari Merdeka" memberi isyarat tentang kemerdekaan Indonesia yang telah dicapai pada 17 Agustus. Bukan hanya sekadar dicapai, kemerdekaan itu perlu dipertahankan oleh seluruh rakyat Indonesia sampai kapan pun.

Baca lebih lanjut penjelasan di bawah ini tentang makna lagu "Hari Merdeka":

  • "Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita" bermakna bahwa 17 Agustus merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia. Di tanggal tersebut, bangsa ini sudah terbebas dari segala penjajahan maupun penindasan.
  • "Hari merdeka, nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia, merdeka" memiliki arti bahwa ketika Indonesia telah terbebas dari penjajahan, itu menjadi hari lahirnya bangsa Indonesia. Lirik ini juga mengisyaratkan bahwa kemenangan Indonesia atas para penjajah merupakan rida dari Tuhan.
  • "Sekali merdeka tetap merdeka, selama hayat masih di kandung badan" berarti bahwa selagi nyawa masih ada, seluruh rakyat Indonesia akan membela dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
  • "Kita tetap setia tetap sedia, mempertahankan Indonesia" menunjukkan bahwa masyarakat harus tetap bersedia dan setia dalam mempertahankan kemerdekaan dari segala ancaman yang mampu menghancurkan bangsa Indonesia.
  • "Kita tetap setia tetap sedia, membela negara kita" bermakna bahwa apa pun kondisinya, semua orang harus bersedia membela negara.

Profil Singkat Husein Mutahar, Pencipta Lagu 'Hari Merdeka'

Pencipta lagu Hymne Pramuka, Husein Mutahar.pencipta lagu "Hari Merdeka", Husein Mutahar (Foto: Istimewa)

Sayyid Muhammad Husain Al Mutahar, atau lebih dikenal dengan panggilan H. Mutahar, merupakan pencipta lagu "Hari Merdeka". Berdasarkan Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer oleh Widiatmoko dan Maulana, ia lahir pada 5 Agustus 1916 di Semarang, Jawa Tengah.

H. Mutahar merupakan salah satu tokoh nasional penting. Ia adalah tokoh utama pendiri gerakan Pramuka Indonesia dan juga pencetus ide Paskibraka.

Tak hanya itu, disebutkan dalam buku Ziarah Sejarah: Mereka yang Dilupakan oleh Hamid Nabhan, pria peranakan Arab ini sangat berjasa dalam penyelamatan bendera merah putih dari tangan Belanda.

Peristiwa itu terjadi selama Agresi Militer ke-2 pada 19 Desember 1948. Kala itu, tentara Belanda mengepung Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Presiden Soekarno memerintahkan H. Mutahar, ajudannya, untuk menyelamatkan Bendera Pusaka. Ide cemerlang H. Mutahar adalah dengan memisahkan kain merah dan putih untuk mengelabui para tentera Belanda agar tidak berakhir disita.

Dilansir detikNews, selama hidupnya, lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada ini pernah mengemban beberapa jabatan, di antaranya sebagai berikut:

  • 1945: Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Yogyakarta
  • 1947: Pegawai Tinggi Sekretariat Negara di Yogyakarta
  • 1963-1973: Duta Besar RI di Vatikan
  • 1974: Pejabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri

Dari semua jasanya terhadap bangsa, H. Mutahar paling dikenal namanya sebagai salah satu pencipta lagu wajib nasional. Berikut beberapa lagu yang pernah ia ciptakan:

  • "Syukur"
  • "Hari Merdeka/17 Agustus"
  • "Dirgahayu Indonesiaku"
  • "Gembira"
  • "Dwi Warna"
  • "Tepuk Tangan Silang-Silang"
  • "Jangan Putus Asa"
  • "Saat Berpisah"
  • "Hymne Pramuka"
  • "Hymne Universitas Indonesia"

H. Mutahar mengembuskan napas terakhirnya pada 9 Juni 2004 di usia 87 tahun. Ia dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Itulah lirik lagu 17 Agustus "Hari Merdeka" beserta makna dan profil singkat Husein Mutahar. Semoga menambah pengetahuan umummu, ya, detikers!




(mff/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads