Beredar Kabar Warga Batam Ditangkap gegara Tolak Penggusuran, Polisi Bantah

Kepulauan Riau

Beredar Kabar Warga Batam Ditangkap gegara Tolak Penggusuran, Polisi Bantah

Alamudin Hamapu - detikSumut
Minggu, 13 Agu 2023 20:00 WIB
Sekelompok orang mengaku polisi mendatangi rumah warga Rempang, Grisman, pada Minggu (13/8/2023)
Foto: Sekelompok orang mengaku polisi mendatangi rumah warga Rempang, Grisman, pada Minggu (13/8/2023).(istimewa)
Batam -

Beredar informasi polisi menangkap warga Pulau Rempang, Galang, Kota Batam bernama Grisman. Penangkapan tersebut dikabarkan terkait penggusuran untuk pembangunan proyek mega di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Grisman tokoh masyarakat di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam mengaku didatangi oleh beberapa orang yang mengaku polisi. Upaya penjemputan oleh beberapa orang yang mengaku polisi itu terjadi tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

"Kejadiannya sekitar pukul 08.00 WIB. Begitu saya keluar rumah, ada beberapa orang keluar dari dua mobil. Mereka mengaku dari Polda, ada intel, dari reserse kriminal umum. Saya sampaikan saya mau ke Sembulang menghadiri Dzikir Akbar penolakan relokasi pembangunan 'Rempang Eco-city'. Mereka bilang 'tidak bisa, bapak harus ikut kami ke Krimum untuk memberikan penjelasan'," kata Grisman, Minggu (13/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Grisman sendiri diketahui sudah beberapa kali dipanggil oleh Polda Kepri terkait pengelolaan Pantai Kampung Melayu, Galang. Ia terakhir diminta keterangan oleh kepolisian pada Kamis (10/8) di Polda Kepri

"Saya bilang saya baru pulang dari Krimum dan dari Krimsus (Polda Kepri) beberapa hari lalu. Mereka meminta saya harus tetap ikut. Saya menolak. Saya sampaikan kalau memang mau bawa saya, bawa surat lengkap. Mereka bilang ada surat, saya minta lapor RT dan RW dulu, kalau tidak saya bilang ini penculikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Karena berdebat dengan beberapa orang yang diduga anggota polisi tersebut, warga sekitar mendatangi rumah Grisman. Warga tersebut menolak pihak yang diduga anggota kepolisian tersebut membawa Grisman, akhirnya upaya penjemputan itu diurungkan.

"Warga pada datang akhirnya setelah berdialog saya tidak jadi dibawa. Mereka yang akan membawa saya menuduh saya jual tiket ilegal. Saya melanggar hukum dan lainnya. Mereka bilang pantai yang dikelola itu milik pribadi, saya sampaikan pantai itu milik bersama untuk kelangsungan hidup 60 KK dan saya dituakan di situ," ujarnya.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Zahwani Pandra Arsyad membenarkan adanya kedatangan anggota polisi ke rumah Grisman. Kedatangan polisi itu untuk mendengarkan keluhan masyarakat terkait penggusuran.

"Tidak benar kabar upaya penangkapan terhadap warga di lokasi tersebut. Berita itu tidak benar. Kalau benar pasti sudah dijemput, kan tidak ada," kata Pandra Minggu (13/8/2023).

Pandra menyebutkan keberadaan polisi di Pulau Rempang tersebut dalam rangka pengamanan kedatangan Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia. Menurutnya, penyiagaan polisi itu merupakan prosedur pengamanan.

"Kehadiran polisi ke sana dalam rangka pengamanan kedatangan VIP, Menteri Investasi. Itu SOP harus personil lengkap dan rantis untuk evakuasi jika ada sesuatu yang tidak diinginkan" ujarnya.

Pandra kembali menegaskan informasi yang beredar luas terkait penangkapan terhadap warga bernama Grisman tidak benar. Ia menyebutkan bahwa penyiagaan polisi di Rempang murni pengamanan.

"Informasi tersebut adalah hoax, hasil klarifikasi menyimpulkan bahwa tidak ada upaya penangkapan terhadap warga Pulau Rempang yang menolak penggusuran. Hal tersebut sudah dikonfirmasi melalui Dirreskrimum Polda Kepri Kombes Adip Rojikan, Dirreskrimsus Polda Kepri Kombes Nasriadi, dan Kapolresta Barelang Kombes Nugroho," ujarnya.

Polisi mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan bijak dengan informasi yang beredar di media sosial. Ia berharap masyarakat dapat memastikan kebenaran informasi sebelum mempercayainya.

"Kami menyampaikan bahwa Klarifikasi ini dikeluarkan sebagai upaya Polda Kepri dalam memberikan kejelasan kepada masyarakat. Polda Kepri mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan bijak dalam menyikapi berita yang beredar. Dengan memastikan kebenaran informasi sebelum mempercayainya, diharapkan masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga ketertiban dan keamanan wilayah," ujarnya.




(afb/afb)


Hide Ads