Pilu! Bocah Berusia 1 Tahun Meninggal Disengat Kalajengking

Pilu! Bocah Berusia 1 Tahun Meninggal Disengat Kalajengking

Tim detikInet - detikSumut
Kamis, 10 Agu 2023 12:22 WIB
Beberapa spesies kalajengking yang bisa menyebabkan ereksi berkepanjangan.
Ilustrasi Kalajengking. (Foto: Wikimedia Commons)
Jakarta -

Seorang bocah berusia satu tahun meninggal dunia karena disengat kalajengking. Peristiwa itu terjadi saat bocah bernama Ruth Noei, tinggal di Canindeyu, Paraguay sedang bermain di halaman.

Dilansir detikInet dari Newsweek, ketika Ruth Noei menangis otang tuanya langsung menolongnya. Sang ayah melihat ada kalajengking di dekat anaknya yang kembali ke dalam lubang.

Ruth Noei kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan anti bisa kalajengking. Namun, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut yang mereka katakan pada saya di rumah sakit, hewan ini lebih berbisa dari ular. Kami sadar apa yang terjadi karena saya menemukan kalajengking dan membunuhnya. Kami tiba di rumah sakit, tapi sudah terlambat. Dia masuk perawatan, tapi meninggal beberapa jam kemudian," kata Óscar Páez, ayah gadis itu.

Kalajengking sendiri adalah arakhnida, sepupu laba-laba dan ditemukan di seluruh dunia. Biasanya dia ditemukan di lingkungan tropis dan subtropis.

ADVERTISEMENT

Kalajengking biasanya dilengkapi dua cakar dan ekor besar berujung sengat berbisa. Ada sekitar 2.500 spesies kalajengking, 30 di antaranya cukup berbisa hingga bisa menyebabkan sakit parah dan bahkan kematian. Sekitar 1,5 juta sengatan kalajengking terjadi di seluruh dunia tiap tahun, mengakibatkan sekitar 2.600 kematian.

Spesies kalajengking yang menyengat sang anak tidak diketahui. Ada 14 spesies kalajengking di Paraguay, banyak di antaranya berbisa. Kalajengking seperti itu biasanya memiliki panjang 1,7 hingga 1,9 inci, dan bertanggung jawab atas sebagian besar kasus sengatan fatal.

Tityus trivittatus atau kalajengking rumah merah Brasil, adalah salah satu spesies berbisa asli Paraguay dan negara Amerika Selatan lain. Mereka biasanya ditemukan di bawah batu, puing-puing, dan kayu gelondongan, dan racunnya kuat.

Gejala sengatannya dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, masalah jantung, serta muntah dan mual. Anak kecil dan orang tua paling berisiko terkena racunnya, meskipun kematian sebenarnya jarang terjadi.




(dhm/dhm)


Hide Ads