Kegiatan perlombaan dilaksanakan untuk memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus sudah menjadi tradisi. Setiap tahunnya digelar berbagai perlombaan untuk memeriahkan hari kemerdekaan itu.
Ternyata, kegiatan itu bukan hanya menghadirkan keceriaan, pernah juga menjadi luka mendalam. Hal itu karena ada warga yang meninggal saat mengikuti kegiatan di hari kemerdekaan.
Melansir detikJabar, peristiwa kelam saat peringatan hari kemerdekaan pernah terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Ada seorang ibu yang tewas usai tersungkur, dan ada juga peserta loma karaoke yang meninggal akibat serangan jantung saat peringatan hari kemerdekaan tahun 2022 yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insiden di tahun 2022 lalu hendaknya menjadi perhatian bagi kita semua, terutama para panitia perlombaan. Selalu utamakan unsur-unsur keselamatan," kata Paur Humas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Jajang Kurniawan, Selasa (8/8/2023).
Jajang memberi contoh, untuk kegiatan lomba balap karung menurutnya baik dilakukan dengan dilengkapi pelindung kepala bagi peserta. Hal ini karena perlombaan itu membuat peserta rawan jatuh.
"Selain itu panitia juga harus selektif dalam memilih peserta, kelompok usia tertentu atau warga yang memiliki riwayat penyakit harus mendapat perhatian. Ya intinya bukan melarang, tapi kita harus waspada agar kemeriahan Agustusan berjalan aman," kata Jajang.
Jajang juga memberikan peringatan, jika perlombaan itu memungkinkan terjadinya gangguan keamanan agar melibatkan pihak kepolisian.
"Silakan berkoordinasi dengan Polisi RW atau Bhabinkamtibmas," kata Jajang.
Dari catatan detikcom, pada peringatan Agustusan tahun lalu di Kota Tasikmalaya terdapat dua insiden tragis. Insiden pertama menimpa Rini (29) warga Kampung Gunung Bubut RT 02 RW 04 Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Rabu (17/8/2022) siang.
Korban meninggal dunia setelah jatuh tersungkur saat mengikuti lomba balap karung. Ibu yang baru 2 bulan melahirkan itu rupanya memiliki riwayat penyakit hipertensi. Saat terjatuh, kepala Rini terbentur aspal. Dia langsung tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia.
Insiden kedua menimpa Rodi Rohaedi (70) yang meninggal dunia saat berkaraoke di atas panggung Agustusan Kampung Cintamanah Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya, Rabu (17/8/2022) malam.
Kemeriahan acara panggung karaokean seketika berubah menjadi kepanikan. Rodi tiba-tiba jatuh lemas saat bernyanyi di atas panggung. Setelah menjalani perawatan di RSUD, keesokan harinya meninggal dunia.
(afb/afb)