Paloh Cerita Jadi Pendukung Jokowi Sejak 2014, Sekarang Ada Kesalahpahaman

Paloh Cerita Jadi Pendukung Jokowi Sejak 2014, Sekarang Ada Kesalahpahaman

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikSumut
Selasa, 08 Agu 2023 13:39 WIB
Ketum NasDem Surya Paloh saat acara di Medan
Foto: Ketum NasDem Surya Paloh saat acara di Medan (Ahmad Arfah/detikSumut)
Medan -

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan ada kesalahpahaman yang terjadi semenjak partainya mendeklarasikan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Paloh menyebut kesalahpahaman itu yakni persepsi jika NasDem tidak lagi menjadi partai pendukung pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini disampaikan Paloh saat memberikan sambutan saat acara Orientasi Calon Legislatif Partai NasDem Provinsi Sumatera Utara di Medan. Paloh awalnya menceritakan dukungan NasDem ke Jokowi.

"Sejak tahun 2014, partai ini dikenal sebagai partai pendukung utama pemerintahan Jokowi. Tahun 2019 partai ini dikenal sebagai pengusung utama pemerintahan Jokowi," kata Paloh, Selasa (8/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paloh kemudian menegaskan jika hingga kini NasDem masih menjadi partai pendukung pemerintahan dari Presiden Jokowi.

"Sekarang pun juga masih menyatakan kita adalah partai yang masih punya komitmen untuk mensukseskan pemerintahan," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Kini, kata Paloh, ada kesalahpahaman sehingga NasDem disebut tidak lagi mendukung Jokowi. Hal itu semenjak NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Di tengah-tengah perjalanan kita, ketika kita mendeklarasikan calon presiden kita yang bernama Anies Baswedan sejak tanggal 3 Oktober 2022, kita berhadapan dengan suasana baru, suasana yang mempertanyakan apakah kita masih dalam barisan partai pemerintahan atau tidak. Kita harus menegaskan kembali kesalahpahaman ini, kesalahpengertian ini," tuturnya.

Paloh mengatakan pihaknya masih tetap menjadi pendukung Jokowi saat ini. Namun untuk pemilihan presiden yang akan datang, NasDem sudah menentukan siapa yang akan diusung.

"Yang dimaksudkan oleh NasDem sejatinya adalah kita ingin proses perjalanan sistem demokrasi di negara ini harus terjaga seutuhnya," tuturnya.

"Kebebasan menentukan setiap warga negara yang memiliki hak politik untuk dipilih dan memilih," jelasnya.




(afb/dhm)


Hide Ads