Ahmad Saripudin (32), nelayan asal Indragiri Hilir, Riau yang hilang setelah disambar petir akhirnya ditemukan. Dia ditemukan tewas setelah 2 hari penyisiran di perairan Batang Gangsal.
"Hari kedua pencarian Tim SAR gabungan melakukan penyisiran hingga malam hari. Ini setelah ada tanda-tanda korban pada Jumat malam," terang Kepala Kantor SAR Pekanbaru Budi Cahyadi Sabtu (5/8/2023).
Tim pun langsung ke lokasi yang diduga ada tanda-tanda mirip korban terapung. Lokasinya sekitar 3 Km ke arah hulu dan sudah meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pukul 22.50 WIB berhasil menemukan korban dengan jarak 3 Km ke arah hulu dalam keadaan meninggal dunia. Lalu korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka," kata Budi.
Adapun unsur yang terlibat dari Basarnas Pos SAR Tembilahan, BPBD Inhil, Polsek Reteh, Polair, Babhinkamtibmas Reteh, Koramil reteh, Bhabinsa reteh. Termasuk perangkat desa Sanglar dan masyarakat.
Sebelumnya seorang nelayan di Desa Sanglar, Indragiri Hilir (Inhil), Riau bernama Ahmad Saripudin (32), tewas disambar petir. Saat itu, dia sedang mencari ikan di Sungai Batang Gangsal.
Informasi diterima detikSumut, insiden itu terjadi pada pukul 14.00 WIB. Saat petir menyambar, korban sedang mengambil ikan yang ada di jaring atau dalam istilah masyarakat setempat mengemplang ikan di sungai.
"Pada saat sudah selesai dan mau pulang korban tersambar petir. Saat itu cuaca gerimis," kata Kepala Desa Sanglar, Alfian kepada wartawan, Kamis kemarin.
Alfian memastikan, saat disambar petir korban tidak sendiri. Ia ditemani abang iparnya bernama Egi yang sama dalam satu sampan.
"Korban mengambil ikan tidak sendirian, ditemani abang iparnya bernama Egi. Jadi di dalam sampan tersebut ada dua orang," katanya.
Hanya saja, setelah korban jatuh ke sungai, Egi tak berani menolong. Ia mengaku saat itu terasa hawa panas dari tubuh korban.
(ras/nkm)