Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didakwa terkait upaya membatalkan hasil pemilu tahun 2020 lalu. Trump pun bereaksi keras dengan menyebut dakwaan-dakwaan itu sebagai 'dakwaan palsu' yang dimaksudkan untuk 'mengganggu pemilu presiden' tahun depan.
Melansir detikNews yang mengutip AFP, Rabu (2/8/2023), dakwaan setebal 45 halaman pada Selasa (1/8) waktu setempat dibuat oleh jaksa khusus AS Jack Smith. Ada empat dakwaan terhadap Trump terkait upaya pembatalan hasil pemilu tahun 2020 yang dimenangkan oleh Presiden Joe Biden.
Dari empat dakwaan itu, tiga di antaranya merupakan dakwaan berkonspirasi untuk menipu AS. Sementara satu dakwaan lainnya yaitu menghalangi proses resmi terkait rapat bersama Kongres pada 6 Januari 2021 yang digelar untuk mengesahkan kemenangan Biden dalam pemilu tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jack Smith juga sebelumnya menjeratkan dakwaan terhadap Trump atas dugaan kekeliruan menangani dokumen rahasia pemerintah. Selain itu, kini Trump juga menghadapi sidang atas dakwaan membayar uang tutup mulut kepada bintang porno menjelang pemilu di New York.
Trum pun menyebut Smith 'gila' dan menuduhnya menjeratkan 'dakwaan-dakwaan palsu lainnya' untuk 'mengganggu pemilu presiden'. Trump saat ini memang sedang berkampanye untuk maju capres dalam pemilu tahun 2024 mendatang.
"Mengapa mereka tidak melakukan hal ini 2,5 tahun lalu? Mengapa mereka menunggu begitu lama?" tanya Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social.
"Karena mereka ingin menempatkannya di tengah-tengah kampanye saya," sebutnya.
Trump berulang kali menyerang penyelidikan terhadap dirinya sebagai 'perburuan penyihir' atau 'witch hunt' politik oleh Departemen Kehakiman AS.
Dalam dakwaan terbaru ini, Trump dituduh melakukan konspirasi 'untuk membatalkan hasil sah dari pemilu presiden tahun 2020 dengan menggunakan klaim-klaim palsu soal kecurangan pemilu yang sengaja dibuat-buat'.
"Meskipun kalah, terdakwa bertekad untuk tetap berkuasa," demikian disebutkan dalam dokumen dakwaan untuk Trump.
"Jadi selama lebih dari dua bulan setelah hari pemungutan suara pada 3 November 2020, terdakwa menyebarkan kebohongan bahwa telah terjadi kecurangan yang menentukan hasil dalam pemilu dan bahwa dirinya benar-benar menang," imbuh dokumen dakwaan itu.
"Klaim-klaim ini salah, dan terdakwa mengetahui bahwa klaim itu salah," sebut dakwaan untuk Trump itu.
Trump dijadwalkan untuk hadir dalam sidang perdana kasus ini di pengadilan federal Washington DC pada Kamis (3/8) waktu setempat. Kasus ini, menurut laporan Reuters, akan disidangkan oleh hakim distrik AS Tanya Chutkan, yang ditunjuk pada era pemerintahan Presiden AS Barack Obama.