Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, menanggapi isu pelanggaran HAM yang kembali disematkan kepada bacapres sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai suatu hal yang biasa. Andre menilai isu HAM yang dihembuskan pihak pendukung capres tertentu ibarat mengulang kaset rusak setiap lima tahun.
"Isu HAM itu selalu muncul setiap lima tahun. Masyarakat sudah sadar, paham, dan mengerti bahwa ini isu yang seperti kaset rusak. Diulang setiap lima tahun. Setiap mau Pemilu," kata Andre kepada wartawan di Padang, Senin (31/7/2023).
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Barat itu meyakini masyarakat sudah cerdas dan tidak akan terpengaruh. Hal itu dibuktikan dengan nama Prabowo bertengger di posisi tertatas elektabilitas bakal capres berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga kredibel.
"Kami meyakini bahwa masyarakat tak akan terpengaruh kepada isu yang terus digoreng-goreng yang munculnya selalu sekali lima tahun," jelasnya.
Andre mengatakan, isu HAM yang disematkan kepada Prabowo sudah tidak relevan lagi, karena tidak ada satupun keputusan pengadilan dan fakta hukum yang membuktikan Prabowo sebagai pelanggar HAM.
"Kalau ditunjukkan ke Pak Prabowo, kan sudah jelas tidak ada fakta hukum keputusan pengadilan manapun yang menyatakan bahwa Pak prabowo bersalah melanggar HAM.
"Ini dimunculkan lagi oleh pihak yang takut kalah di Pilpres 2024 oleh Pak Prabowo," katanya lagi.
(afb/afb)