Sosok Sinead O'Connor Sebelum Meninggal: Alami Kesehatan Mental dan Mualaf

Sosok Sinead O'Connor Sebelum Meninggal: Alami Kesehatan Mental dan Mualaf

Tim detikHot - detikSumut
Kamis, 27 Jul 2023 12:45 WIB
Jakarta -

Musisi asal Irlandia, Sinead O'Connor, meninggal dunia di usia 56 tahun. Berita duka yang menimpa pelantun "Nothing Compares 2 U" itu disampaikan langsung oleh keluarganya.

Namun, di balik duka tersebut, ada beberapa hal yang perlu diketahui dari sosok penyanyi ternama tersebut. Sebelum tutup usia, Sinead berjuang terhadap kesehatan mentalnya. Kemudian dia juga menjadi mualaf.

Dilansir dari detikHot, Rabu (27/7/2023), terkait perjuangan terhadap kesehatan mentalnya itu, Sinead O'Connor selalu terbuka baik di media sosial dan juga di setiap wawancara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinead menyebutkan bahwa dia mengalami agoraphobia. Kondisi itu membuat Sinead ketakutan berada di tempat ketika bantuan tak tersedia.

Mereka yang mengalami agoraphobia takut dengan kerumunan atau menjadi penyendiri. Hal ini membuatnya kesulitan bertemu dengan orang lain, bahkan hingga kelaparan.

ADVERTISEMENT

Pada 2015, Sinead juga pernah mengagetkan publik. Kala itu, dia menulis surat di Facebook dan mengaku overdosis di salah satu hotel di Irlandia.

Sinead kemudian diawasi secara ketat agar tidak melakukan perbuatan yang tak diinginkan. Secara pribadi, dia juga terus mencari ketenangan jiwa agar kondisinya membaik.

Kemudian pada 2018, Sinead mengumumkan dirinya menjadi mualaf. Hal tersebut disampaikan Sinead di Twitter, dengan mengunggah foto dirinya mengenakan hijab.

"Di sini aku mengumumkan dengan bangga sudah menjadi muslim. Ini adalah sebuah kesimpulan alami dari perjalanan seorang teolog yang cerdas. Semua kitab mengarah ke Islam," tulisnya pada caption foto.

Selain memakai hijab, Sinead juga memutuskan untuk mengubah namanya. Dia mengubah namanya menjadi Shuhada. "Aku akan diberi nama baru. Aku akan dipanggil Shuhada'," kicaunya di Twitter.

Usai menjadi mualaf, Sinead memutuskan menjual pakaiannya dan mendonasikan uang tersebut ke Bray Women's Refuge. Asosiasi itu didirikan untuk merawat 140 wanita dan anak-anak setiap tahunnya.

"Ini untuk mengumumkan, akan ada penjualan semua pakaian pra-Islam saya dalam bantuan dari Bray Women's Refuge, yang melakukan pekerjaan luar biasa seperti itu," ungkap Sinead di Twitter.

"Orang-orang juga akan mengajukan penawaran dalam lelang gaun dan pakaian lain yang dikenakan dalam promosi album 'I Not Not Bossy I 's The Boss'," tulisnya lagi.

Artikel asli pada laman ini telah tayang di detikHot. Baca selengkapnya di sini.

(dhm/dhm)


Hide Ads