Luhut Sebut AHY Kampungan, Demokrat Sumut: Bercermin!

Luhut Sebut AHY Kampungan, Demokrat Sumut: Bercermin!

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 25 Jul 2023 17:38 WIB
AHY Luhut
Luhut Binsar Pandjaitan dan AHY. (Foto: 20Detik)
Medan -

Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kampungan terkait upaya penjegalan pencapresan Anies Baswedan. Demokrat Sumut merespons dan meminta Luhut bercermin.

"Kan lihat bagaimana syahdunya, cerdasnya jawaban ketua umum kami. Nggak mau dia bantah, itulah bentuk hormat dia kepada senior. Di tentara itu begitu," kata Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Muhammad Lokot Nasution di Medan, Selasa (25/7/2023).

Lokot bahkan menyindir dengan kata yang cukup menohok. Dia bilang, hanya orang kampungan yang bisa menyebut orang lain kampung. Sehingga, pernyataan Luhut itu disebut seperti sedang bercermin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokot menjelaskan jika orang kampungan lah yang biasanya bilang kampungan. Sehingga Luhut disebut seperti bercermin ke dirinya sendiri soal pernyataan itu.

"Artinya yang ingin saya sampaikan terkait apa yang disampaikan Pak Luhut. Pak Luhut itu bercermin kepada dirinya sendirilah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebab, pihaknya merasa sedang memperjuangkan hak terkait Partai Demokrat yang dimana anak buah Jokowi, Moeldoko sebagai pihak penggugat. Pernyataan AHY tersebut juga disebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh para pengamat dan ahli hukum.

"Wong ini kita sedang memperjuangkan hak kita terkait dengan partai kita ini, di mana disampaikan Mas AHY mungkin Pak Jokowi ikut di situ karena ini adalah anak buahnya. Masa kita nggak boleh dan ini kan bukan hanya Demokrat yang menyampaikan, para pengamat politik, ahli-ahli hukum, politisi-politisi senior, semua menyampaikan hal yang sama," ucapnya.

Lokot kemudian membandingkan sikap kepemimpinan Jokowi dengan SBY saat menjadi presiden. SBY disebut tegas terhadap anak buahnya yang dinilai tidak beradab seperti mengganggu partai lain.

"Kalau dulu Pak SBY, jangankan anak buahnya ikut campur merusuhi bahasa Medan nya, mengganggu hak orang lain, hak partai lain, yang ketahuan selingkuh aja langsung digantinya. Karena apa? Karena manusia ini nggak beradab," sebutnya.

Setelah itu, Lokot kemudian menyinggung soal Jokowi pernah bilang jika orang baik pilih orang baik saat di Pilpres 2019. Sehingga dia mempertanyakan soal Jokowi yang membiarkan Moeldoko tetap sebagai anaknya di kabinet.

"Nah kalau Pak Jokowi mengetahui bahwasanya ada anak buahnya seperti Moeldoko ini yang adabnya tidak ada, lalu dibiarkan terus ikut sama dia, yang kita pahami orang baik temannya orang baik, kan gitu kata Pak Jokowi, orang baik pilih orang baik dulu 2019," tutupnya.

Untuk diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Ketua Umum Partai Demokrat AHY kampungan terkait penjegalan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Menyoal penjegalan, AHY menganggap itu hanya sebagai bentuk proses pendewasaan politik.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads