Partai NasDem menginginkan agar tokoh Nadhlatul Ulama (NU) menjadi cawapres Anies Baswedan. Ada dua tokoh NU yang sudah ditawari untuk mendampingi Anies di Pilpres 2019, namun kedua tokoh itu memberikan respons berbeda.
Nama pertama yang ditawari NasDem untuk menjadi cawapres Anies adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Satu nama lain yakni putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.
Ketua DPP Partai NasDem Effeny Choirie alias Gus Choi meyakini Khofifah akan menambah kekuatan Anies, khususnya dari kalangan NU. Alasan itu juga yang membuat NasDem mengusulkan nama Khofifah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, karena itu perlu ada dukungan dari sebagian Nahdliyin (warga NU), maka perlu menampilkan tokoh NU menjadi wakilnya Anies. Jadi, koalisi perubahan yakni NasDem, PKS, Demokrat plus Nahdliyin," ujarnya dilansir detikJatim, akhir pekan lalu.
Koalisi Perubahan, kata dia, akan sulit menang Pilpres 2024 tanpa dukungan dari NU. Sehingga muncul kandidat cawapres Anies dari tokoh NU.
"Apa alasannya? Alasannya jelas untuk menambah dukungan dan kekuatan. Kalau hanya mengandalkan hanya pendukung NasDem, Demokrat, dan PKS ya kita perkirakan sulit untuk menang," ungkapnya.
Selanjutnya tawaran untuk menjadi cawapres Anies disampaikan ke Khofifah. Seiring berjalannya waktu, Gus Choi menyebut Khofifah tidak memberikan kepastian ihwal tawaran tersebut.
Gus Choi menegaskan saat itu figur yang disepakati untuk jadi nominasi cawapres Anies dari NU adalah Khofifah.
"Siapa figur itu? Dulu disebut Khofifah. Dengan berbagai jalur mencoba mendekati Khofifah. Intinya tidak ada kepastian, tidak ada progres yang positif dari dia (Khofifah)," tegasnya
Karena itu NasDem beranggapan Khofifah menolak tawaran menjadi cawapres Anies.
Tawaran NasDem Disambut Baik Yenny Wahid. Baca Halaman Berikutnya...
"Kami menemui figur NU lainnya, yang lebih muda dan juga punya kapasitas tinggi yakni Mbak Yenny Wahid," ujarnya.
Dia menyebut ada dua kali pertemuan dengan Yenny Wahid untuk membahas posisi cawapres Anies. Saat itu Waketum Partai NasDem Ahmad Ali juga ikut dalam pertemuan itu.
Ketika ditawari posisi itu, Gus Choi menyebut Yenny memberikan respons positif. Beda dengan respons Khofifah.
"Kami bertemu dua kali. Dalam obrolan bertiga ada Bapak Ahmad Ali, Mbak Yenny dan saya, jadi Mbak Yenny merespons positif. Untuk ketiga kali Bapak Ahmad kembali menemui Mbak Yenny (tanpa kehadiran Gus Choi)," jelasnya.
Karena respons positif itulah, Partai NasDem mengusulkan nama putri Gus Dur sebagai kandidat cawapres Anies. Nantinya Anies yang akan menentukan cawapres pendampingnya.
"Selanjutnya tentu semua disampaikan ke Anies. Saya sendiri dalam suatu kesempatan juga menyampaikan kepada ketum tentang Mbak Yenny. Itu proses kisahnya," ungkap Gus Choi.
"Sekarang terserah sepenuhnya Mas Anies dan ketum-ketum tiga partai koalisi. Pilih Mbak Yenny, Mas AHY, Kang Aher atau lainnya. Kita tunggu. Belum mendesak. Belum darurat, sabar," tandasnya.
Simak Video "Video: Khofifah Tegaskan soal Penyaluran Dana Hibah Sesuai Prosedur"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)