DPRD Sebut Guru di Sumbar Minta Maaf Usai Dimaki-Dibentak Murid karena Tertekan

Sumatera Barat

DPRD Sebut Guru di Sumbar Minta Maaf Usai Dimaki-Dibentak Murid karena Tertekan

M Afdal Afrianto - detikSumut
Jumat, 21 Jul 2023 16:24 WIB
Guru yang dibentak dan dimaki siswa SD dengan kata kotor di Lima Puluh Kota, Sumbar, minta maaf.
Ferimini Wulansari (pakai hijab) saat menyampaikan permohonan maaf (Foto: Istimewa)
Limapuluh Kota -

Guru ASN di SDN 07 Sariak Laweh, Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Fermini Wulansari, minta maaf usai dibentak dan dimaki oleh muridnya. Ternyata Fermini minta maaf karena ada paksaan dan tekanan.

Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Deni Asra, awalnya mengatakan Kadisdik Afri Efendi dipanggil oleh Komisi I pada Kamis (20/7) kemarin. Namun, Afri mangkir dari panggilan untuk membahas peristiwa yang viral itu.

"Seharusnya kemarin (20/7) pertemuan itu, kami mengundang Kadisdik dan Kepsek SDN 07, namun beliau tidak kunjung datang. Hari ini kami agendakan lagi, kalau tidak datang kami yang akan mendatangi kantornya untuk meminta klarifikasi itu," katanya saat dihubungi detikSumut, Jumat (21/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deni mengaku sudah bertemu dengan Fermini secara langsung. Dari pertemuan Fermini mengaku kepadanya kerap mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan di sekolah.

"Sebenarnya kami menunggu kedatangan kadisdik dan kepsek untuk mencocokkan keterangan beliau dengan sang guru. Agar keterangan ini berimbang. Pengakuan dari sang guru dia mendapatkan perlakuan tidak baik yang berlangsung cukup lama di sana," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan pengakuan Fermini, kata Deni, kejadian itu berawal ketika sang guru merekam aksi murid tersebut saat mendatangi sepeda motornya. Fermini sejak awal memang mencari pelaku yang kerap mengempeskan ban sepeda motornya.

"Semua yang dilakukan sang guru selalu salah sama murid itu, bahkan sebelum kejadian ini, dari sang guru sebenarnya mencari sosok yang membocorkan motornya setiap saat. Bahkan dia meletakkan motor itu di depan kelas yang mau dia ajar," ungkapnya.

"Saat itu ia melihat sang anak, mendekati motornya. Lalu ia merekam sang anak di sana. Karena ketahuan ia merekam. Sang anak itu langsung melemparkan umpatan dan melakukan perilaku tidak mengenakan pada sang guru," sambungnya.

Dalam waktu dekat, menurut Deni, DPRD akan mempertemukan Fermini dengan siswanya yang viral itu. Menurutnya, pertemuan itu agar sang siswa menyampaikan permintaan maaf secara terbuka pada sang guru.

"Guru yang mengambil video diberikan sanksi sewajarnya saja, bukan diambil video dengan disaksikan orang banyak. Dan kadisdik harus melindungi bawahannya, bukan menambah mempermalukan bawahannya pada orang banyak," jelasnya.

Fermini Minta Maaf Karena Terpaksa. Baca Halaman Berikutnya...

Menurut Deni Asra, dalam pemintaan maaf sang guru terjadinya unsur pemaksaan. Karena menurutnya terjadi tekanan saat pertemuan tersebut. Kalimat yang dibaca sang guru juga sudah ditulis di papan tulis.

"Dari pengakuan sang guru mendapatkan tekanan orang sekitar, sehingga memaksa sang guru meminta maaf. Dalam video pemintaan maaf itu, kalimatnya sudah dibuat di papan tulis juga," jelasnya.

"Terkait ada dugaan pemukulan oleh guru dengan rol (penggaris) pada siswa. Itu tidak benar, karena dia tidak ada mengajar siswa itu. Sedangkan berkaitan dia tidak mengajar berbulan-bulan, saat itu guru itu sedang mengambil PPG," sambungnya.

Selain itu DPRD Limapuluh Kota akan memberikan tiga point ke Kadisdik terkait peristiwa itu. Tiga poin itu mulai dari Kadisdik mengakui kesalahan dalam memberikan sanksi pada sang guru, mempertemukan murid berserta orang tuanya pada sang guru untuk meminta maaf secara terbuka. Terakhir guru tersebut dipindahkan ke sekolah yang lebih baik.

"Tiga poin itu permintaan kami, terkait kepindahan sang guru, itu permintaan dari dia. Jadi demi kenyamanan, kami sarankan untuk dipindahkan dia dalam mengajar," ungkapnya.

Saat dihubungi detikSumut secara terpisah, Fermini Wulansari tak membantah jika permintaan maaf yang dibuatnya karena terpaksa. Meski begitu dia tidak mau berkomentar banyak terkait permasalahan yang menimpanya. Ia menyebut apa yang terjadi sudah dijelaskan secara detail pada pimpinan DPRD Limapuluh Kota.

"Permasalahan saya ini sudah saya serahkan semuanya pada DPRD, untuk diselesaikan. Saat ini saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Semua sudah detail sama DPRD Limapuluh Kota," ungkapannya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads