Ganjaran Amal Saleh dan Perbuatan Dosa saat Muharram Dilipatgandakan?

Ganjaran Amal Saleh dan Perbuatan Dosa saat Muharram Dilipatgandakan?

Farid Achyadi Siregar - detikSumut
Sabtu, 15 Jul 2023 19:00 WIB
Islamic decoration background with mosque cartoon style, copy space text, ramadan kareem, mawlid, iftar, isra miraj, eid al fitr adha, muharram, 3D illustration.
Ilustrasi Tahun Baru Islam (Getty Images/iStockphoto/sofirinaja)
Medan -

Sebentar lagi umat Islam akan memperingati tahun baru Islam 1445 hijiriyah. Dalam Islam, Muharram merupakan satu dari empat bulan haram atau mulia.

Pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barkah RA mengutip sabda Rasulullah menjelaskan empat bulan haram yang dimaksud adalah Dzulqa'idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Empat bulan Haram tersebut ada dalam salah satu sabda Rasulullah yang berbunyi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban," (HR Bukhari Muslim).

ADVERTISEMENT

Maksud dari bulan haram, sebab bulan ini dimuliakan sejak zaman jahiliyah sampai zaman Islam. Pada bulan-bulan haram tidak boleh ada peperangan. Mengutip dari buku Amal Ibadah di Bulan Muharram di laman tarjih menjelaskan, Ibnu 'Abbas mengatakan, "Allah mengkhususkan empat bulan tersebut
sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak." (Tafsir at-Thabari).

Lantas, bagaimana jika kita melakukan perbuatan dosa atau amal sholeh pada salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah, apakah Allah akan melipat gandakan ganjaran dosa atau pahala kepada kita. Benarkah hal tersebut ?

Kesucian bulan haram telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Berdasarkan firman Allah terkait empat bulan haram tersebut yang masuk dalam kategori bulan yang mempunyai kemuliaan itu, artinya dengan kata lain melakukan perbuatan maksiat pada bulan tersebut dianggap dosa besar dan amalan baik yang dikerjakan akan menuai pahala besar. Mengutip dari laman NU Online dijelaskan setelah Allah menyatakan terdapat empat bulan yang sangat mulia.

Allah juga menegaskan larangan kepada manusia agar tidak merusak nilai-nilai kemuliaan dan keagungan yang terdapat dalam bulan haram, termasuk bulan Muharram, dengan menzalimi diri mereka sendiri. Masih di laman Nu Online, Imam Abu Muhammad al-Husain bin Mas'ud al-Baghawi dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan larangan Allah kepada manusia untuk tidak menzalimi diri sendiri pada ayat di atas, adalah dengan tidak merusak kemuliaan bulan haram dengan melakukan maksiat, dan meninggalkan taat.

Hal ini tidak lain karena semua nilai pekerjaan pada bulan ini dilipatgandakan oleh Allah swt.

العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ

Artinya, "Amal saleh lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Zulqa'dah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya." (Imam al-Baghawi).

Selengkapnya di Halaman Berikutnya....

Artinya, berdasarkan penjelasan di atas terkait kemuliaan pada bulan haram dapat kita pahami bahwa bulan haram sangat mempunyai nilai sakralitas, termasuk bulan Muharram adalah dengan memperbanyak kebaikan dan ketaatan. Oleh karena itu, pada bulan ini sudah selayaknya mengistirahatkan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT dan fokus beribadah kepada-Nya.

Sebab berdasarkan penjelasan dari beberapa ulama yang mengatakan bahwa bulan haram merupakan adalah bulan yang memiliki kemuliaan. Selain dari itu Allah dalam firmanya di di atas surah At Taubah ayat 36 yang menjelaskan mengenai kemuliaan bulan haram. Maka ada baiknya muslim memanfaatkan bulan Maharram yang termasuk bulan haram tersebut dengan mengisi banyak amal sholeh, terutama setelah mengetahui ada pelipatgandaan pahala bagi yang mengerjakan kebaikan. Wallahu'alam.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Bolehkah Make a Wish di Awal Tahun Hijriah? Berikut Penjelasannya"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads