Agus Prasetyo (53) diamankan polisi setelah berpura-pura menjadi pengemis bisu dan lumpuh di kawasan Pasar Kembang (Sarkem), Yogyakarta. Saat dimintai keterangan, ia mengaku mampu mendapatkan penghasilan hingga Rp 300 ribu sehari.
Dilansir detikJateng, kejadian bermula ketika video Agus meminta-minta viral. Dalam video, tampak dirinya yang berjalan kaki seperti orang normal. Setibanya di pedestrian Jalan Sarkem Jogja, tepatnya di barat Loco Cafe, ia langsung duduk dan menjalankan aksinya.
Mengenakan kaus lusuh, ia menyodorkan wadah kosong ke setiap pejalan yang lewat seraya berlagak bisu dan tak bisa berjalan. Gelagatnya itu ternyata mampu menarik rasa iba sejumlah orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tipu muslihat Agus terkuak saat hujan turun. Dirinya seketika "sembuh" dari lumpuhnya dan ngacir untuk berteduh. Setelah hujan reda, ia balik ke posisi semula dan kembali "bekerja".
Polisi kemudian berhasil mengamankan pengemis gadungan itu pada Minggu (9/7/2023) sekitar pukul 10.00 WIB ke Mapolsek Gedongtengen.
Alih-alih cacat, Agus tampak baik-baik saja. Dirinya bahkan mampu menjawab pertanyaan polisi dengan lancar dan jelas.
"Diajak ngobrol bisa. Kakinya sehat, bicara juga jelas, nggak gagu, nggak apa, jelas itu," kata Kasi Humas Polsek Gedongtengen, Aiptu Aris Purwanto, saat dihubungi wartawan, Senin (10/7).
Adapun motif di balik aksi tipu-tipu Agus itu adalah karena alasan ekonomi. Diungkapkan oleh Panit Opsnal Reskrim Polsek Gedongtengen, Aiptu Saptono Agung DJ, pengemis yang mengaku warga Ngipik itu tidak punya pekerjaan tetap sehingga ia mengemis setiap akhir pekan.
"Dia mengakui memang tidak punya pekerjaan tetap. Terus dia itu ngemis di situ itu seminggu dua kali, di weekend itu, Sabtu dan Minggu," ungkap Agung saat ditemui di kantornya, Mapolsek Gedongtengen, Jogja, Selasa (11/7), dikutip dari detikJateng.
Agus juga mengaku belum lama mangkal di pedestrian Jalan Sarkem. Agung mengatakan, belum ada sebulan pria itu melakukan aksi tipu-tipunya sebagai pengemis bisu-lumpuh.
Namun, yang cukup mencengangkan adalah Agus mampu meraup penghasilan sekitar Rp 150-300 ribu sehari. "Sehari bisa 150-300, ya segitu," ujar Agung.
Agung juga menceritakan, Agus baru mendapatkan uang hasil mengemis sekitar Rp 10 ribu saat diamankan. Pasalnya, ia baru beraksi selama kurang lebih 15 menit sejak ketibaannya pukul 09.30 WIB di tempat dirinya bisa "mangkal".
"Ada uang berapa gitu, tapi saya kasihkan, sekitar hampir sepuluh ribu mungkin, hasil dari minta-minta itu," terangnya.
Sebagai "penjemput", Agung tak langsung menyiduk Agus. Selama sekitar 15 menit, dia menunggu pengemis itu beroperasi sembari merekam video sebagai barang bukti.
"Sebelum melakukan penangkapan, kita tunggu dia biar reaksi dulu. Ternyata benar reaksi ndeprok-ndeprok minta-minta. Kalau dibawa ke sini langsung, nggak ada videonya, nanti dia mengelak," jelasnya.
"(Nunggu) Sekitar seperempat jam. Ya di sebelah (penjual) cilok itu, sambil ngobrol sama bakul (penjual) cilok itu," lanjut Agung.
Setelah dirasa cukup merekam, Agung langsung mendekati pengemis itu. Saat dipanggil Agung dari atas motor, pengemis itu langsung menghampiri.
"Cuma saya panggil, dia mungkin reaksi dengan (melihat) bodi saya, mungkin tahu kalau polisi," ucap Agung.
Selain dimintai keterangan, Agus juga membuat surat pernyataan tidak akan mengulang perbuatannya. Ia kemudian langsung menuju halte TransJogja terdekat dari Polsek Gedongtengen.
"Dia pulangnya kelihatannya nyari armada bus. (jalan) Arah halte TransJogja itu," pungkas Aris.
Artikel ini telah tayang di detikJateng. Cek selengkapnya di sini.
(mff/mff)