Bobby-PDIP Medan Buka-bukaan: Awal Mula hingga Dipanggil PDIP Sumut

Round Up

Bobby-PDIP Medan Buka-bukaan: Awal Mula hingga Dipanggil PDIP Sumut

Nizar Aldi - detikSumut
Sabtu, 08 Jul 2023 09:40 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution (kanan) dan Ketua DPRD Medan Hasyim (kiri) saat memberikan keterangan. (Nizar Aldi/detikSumut)
Foto: Wali Kota Medan Bobby Nasution (kanan) dan Ketua DPRD Medan Hasyim (kiri) saat memberikan keterangan. (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Dalam satu pekan ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan DPC PDI Perjuangan (PDIP) Medan saling buka-bukaan hubungan hingga janji kampanye. Berikut awal mula 'saling serang' itu hingga akhir PDIP Sumatera Utara (Sumut) memanggil PDIP Medan.

1. Panda Nababan Sebut Bobby Tak Punya Prestasi

Buka-bukaan tersebut bermula dari pernyataan politisi senior PDIP, Panda Nababan yang merasa kecewa ke Bobby karena dinilai belum memiliki prestasi selama menjabat sebagai Wali Kota Medan. Hal itu disampaikan oleh Panda saat menjadi narasumber di salah satu televisi.

Sejumlah pihak, terkhusus kader Partai Gerindra kemudian membela Bobby Nasution atas pernyataan Panda Nababan itu. Dalam catatan detikSumut, Bobby dibela oleh Dahnil Anzar Simanjuntak yang merupakan juru bicara Prabowo Subianto, Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso, Ketua HIPMI Sumut sekaligus Wakil Ketua Gerindra Sumut Ade Jona Prasetyo, Ketua BPP HIPMI Pusat Akbar Himawan Buchari, hingga Ketua Kadin Medan Arman Chandra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahnil Anzar Simanjuntak membela Bobby dengan menyatakan Prabowo saja mengapresiasi akselerasi pembangunan yang dilakukan oleh Bobby di Medan. Selain itu, Bobby juga dinilai memiliki political will yang baik dalam menanggapi masalah di Medan.

Dia menyarankan agar Bobby mengajak Panda Nababan keliling Kota Medan. Sehingga Panda Nababan mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan oleh Bobby selama menjabat.

ADVERTISEMENT

"Saran saya, ajak Pak Panda keliling Medan, tunjukkan apa-apa yang sudah dilakukan di Medan, bila perlu nanti saya bisa ajak Pak Panda keliling Medan untuk melihat apa yang sudah dimulai oleh Mas Bobby hari ini dan Insyaallah beberapa tahun ke depan akan kelihatan positif," kata Dahnil di Medan, Sabtu (1/7/2023).

Bobby kemudian merespons pernyataan Panda Nababan itu. Ia menilai kritikan dari Panda Nababan sebagai masukan dan motivasi.

"Ini masukan, tentunya masukan, ini juga masukan yang bisa memotivasi, mudah-mudahan sentilan atau masukan ini berbuah yang baik," kata Bobby usai menghadiri paripurna di DPRD Medan, Senin (3/7).

PDIP Medan pun membela Panda Nababan yang dikritik oleh berbagai pihak usai menyentil Bobby Nasution. Kritikan itu dianggap sebagai cara politisi senior PDIP itu mendidik Bobby Nasution.

"Itu bukan sentilan, itu sebenarnya umpama didikan seorang bapak sama anaknya," kata Bendahara PDIP Medan, Boydo HK Panjaitan, kepada detikSumut, Senin (3/7/2023).

Mantan anggota DPRD Medan itu kemudian menyebutjika Dahnil dan Ade Jona yang membela Bobby merupakan gambaran orang penjilat.

"Makanya apa yang dibilang Lae Dahnil atau Jona itu kan gambaran-gambaran orang penjilat, itu bisa kita bilang seperti itu," ucapnya.

2. Panda Nababan Sebut Pengurus PDIP Sulit Ketemu Bobby

Tidak sampai di situ, Panda Nababan kembali melayangkan pernyataan yang menarik perhatian. Ia mengatakan pengurus PDIP di tingkat daerah kesulitan bertemu dengan Bobby karena dijaga paspampres dan birokrasi yang ruwet.

"Yang dikatakan Ray tadi bagaimana di Medan ya bagaimana PDI Perjuangan, terpaksa dengan segala rasa malu harus saya sampaikan. Pengurus PDI Perjuangan mengaku 'saya untuk ketemu Bobby aja susah' karena apa? Dia pakai benteng Paspampres, birokrasinya ruwet, ini pengakuan PDI Perjuangan baik di tingkat daerah maupun kota kepada saya," kata Panda Nababan saat menjadi narasumber di salah satu televisi.

Bobby pun santai menanggapi tudingan Panda Nababan. Dia meminta agar hal itu dikonfirmasi ke pengurus PDIP yang ada di Medan.

"Saya rasa, silakan tanya sendiri ya, nanti saya bilang nggak, seolah membela, tanyakan saja," kata Bobby Nasution, Selasa (4/7).

Menurut Bobby, Paspampres memiliki tugas sebagai pengamanan. Bukan menghalangi orang yang ingin bertemu dengannya.

"Tugas paspampres bukan menghalangi, tapi mengamankan," ucapnya.

Bobby meminta agar pernyataan Panda Nababan itu langsung ditanya ke pengurus PDIP mulai dari PAC hingga PDIP Sumut. Ia juga menilai jika memang pengurus PDIP sulit ketemu, tidak mungkin Bobby diajak ke acara Puncak Bulan Bung Karno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

"Tanya sendiri dari kader PDI Perjuangan, baik dari fraksi, DPC, PAC sampai dengan DPD, ya kalau susah kita kemarin nggak diundang dong di GBK," bebernya.

Sekretaris PDIP Medan, Robi Barus, pun merespons pernyataan Panda Nababan itu. Dia mengaku jika selama ini tidak ada masalah apabila mereka ingin bertemu dengan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

"Sebenarnya perlu diluruskan ya, pengalaman saya pribadi selaku kader dan ada juga beberapa kawan-kawan saya rasa tidak ada masalah kalau kita ingin ketemu Pak wali (Bobby)," kata Robi Barus di kantor DPRD Medan, Selasa (4/7).

Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan ini menilai jika selama ini pengurus PDIP Medan bisa ketemu Bobby asal jadwalnya sesuai. Robi menyebutkan jika pengurus PAC hingga DPC PDIP Medan beberapa kali ke rumah dinas Bobby.

"Kita ada beberapa kali di rumah beliau, rumah dinas beliau bersama dengan PAC-PAC dan DPC juga pernah, diterima dengan baik," sebutnya.

Namun, pernyataan berbeda disampaikan oleh Bendahara PDIP Medan, Boydo HK Panjaitan. Ia membenarkan pernyataan Panda Nababan soal pengurus PDIP di daerah kesulitan bertemu dengan Bobby.

Meski begitu, Boydo mengatakan bukan dirinya yang menyampaikan keluhan itu kepada Panda Nababan. "Ya itu, kan bukan saya yang mengadu ke Pak Panda, berarti ada yang ngadu kan ke Pak Panda. Dalam hal itu ada yang ngadu ke Pak Panda Nababan," ujarnya, Rabu (5/7).

Boydo bahkan mengalami secara langsung bagaimana dia sulit berkomunikasi dengan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Dia juga punya keyakinan pengurus di tingkat PAC atau ranting juga akan kesulitan berkomunikasi dengan Bobby Nasution.

"Kalau saya mau jawab jujur, kalau sekelas saya, saya adalah pimpinan partai (PDIP) di Medan, saya selaku bendahara partai kesulitan berkomunikasi dengan Pak wali (Bobby Nasution) secara langsung, saya selaku unsur pimpinan partai saja sudah sulit (ketemu) apalagi yang PAC atau di bawah saya," katanya.

Baca Bobby disebut tak tepati janji kampanye di halaman berikutnya...

3. Bobby Disebut Tak Tepati Janji ke PDIP

Boydo HK Panjaitan juga menyebut Bobby memiliki janji ke PDIP saat kampanye pada Pilkada 2020. Bobby berjanji akan membuat rapat koordinasi internal dengan PDIP jika terpilih sebagai Wali Kota Medan.

"Dulu semasa kampanyenya beliau, kita kan 21 kecamatan dan saya kan juru kampanyenya dari partai, Pak Wali Bobby Nasution itu mengatakan 'nanti kalau saya sudah menjadi wali kota, setiap tahunnya minimal dua kali setahun akan melakukan rapat koordinasi internal dengan kita pengurus partai'," kata Boydo, Rabu (5/7/2023).

Ternyata, kata Boydo, janji itu tidak kunjung direalisasikan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu hingga saat ini.

"Tapi itu (janji) sampai sekarang tidak pernah dilakukan," ungkapnya.

4. Bobby Ngaku Kena Marah gegara Kumpulin PAC PDIP di Rumah Dinas

Bobby pun memberikan jawaban terkait janji kampanye yang tidak ditepati. Saat menjawab itu, Bobby mengaku pernah dimarahi oleh PDIP saat mengumpulkan pengurus kecamatan.

Awalnya ia bertanya siapa nama Bendahara DPC PDIP Medan yang mengungkit janjinya itu.

"Oo gitu, siapa sih bendaharanya? Oo Bang Boydo," kata Bobby di Medan Belawan, Kamis (6/7).

Kemudian Bobby menyebutkan jika ia sempat kena marah gegara menerima kunjungan PAC PDIP. Pengurus PDIP tingkat kecamatan itu datang ramai-ramai ke rumah dinasnya beberapa waktu yang lalu.

"Itu kita kemarin nerima PAC jadi kena marah, gimana mau rapat, kemarin PAC rame-rame datang ke rumah dinas, saya kena tegur malahan," sebutnya.

Atas hal itu, Bobby kemudian dimarahi oleh DPC PDIP Medan. Dia diminta harus koordinasi terlebih dahulu.

"Ya DPC, harus koordinasi dulu," ujarnya.

Boydo kembali merespons pernyataan Bobby yang mengaku dimarahi PDIP Medan. Ia mengatakan itu merupakan bukti komunikasi kurang baik antara Bobby dan pengurus partai.

"Jadi ya itu adalah bukti kurang baiknya komunikasi di antara pengurus partai di Kota Medan dengan Pak Wali Kota Bobby Nasution," kata Boydo, Jumat (7/7).

Sebab Bobby mengumpulkan pengurus PAC tanpa sepengetahuan DPC PDIP Medan. Sehingga wajar jika pengurus DPC PDIP Medan menegur Bobby.

"Ya kalau ada pemanggilan khusus PAC oleh wali kota tanpa sepengetahuan DPC itu kan berarti ada juga komunikasi kurang baik yang terjalin selama ini," ucapnya.

Sedangkan Sekretaris DPC PDIP Medan Robi Barus mengaku tidak tahu jika Bobby Nasution pernah dimarahi. Bobby sendiri mengaku dimarahi oleh DPC PDIP Medan gegara mengumpulkan PAC di rumah dinas.

"Saya nggak tahu kalau persoalan itu (Bobby dimarahi DPC Medan), karena saya nggak ada marahi," kata Robi Barus kepada detikSumut, Jumat (7/7).

Robi pun meminta agar persoalan itu ditanyakan ke Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim. Sebab, Robi mengaku tidak pernah marahi ataupun menegur Bobby persoalan itu.

"Coba tanya ke Bang Hasyim lah, saya nggak pernah merasa memarahi Pak wali, (negur pun) nggak pernah, nggak ada," ucapnya.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan itu mengaku hadir saat PAC dikumpulkan di rumah dinas Bobby akhir tahun 2021. Saat itu, dia diminta datang karena Hasyim berhalangan hadir.

"Saya hadir, hadir saya waktu itu, kebetulan waktu itu ketua ada kegiatan makanya saya disuruh ke sana," sebutnya.

Tim detikSumut sudah berupaya menghubungi Hasyim. Namun, pesan chat maupun telepon tidak direspons Ketua DPRD Medan itu.

5. DPD PDIP Sumut Panggil DPC PDIP Medan

DPD PDIP Sumut memanggil DPC PDIP Medan pada Jumat (7/7). Pemanggilan itu usai Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku dimarahi DPC PDIP Medan karena mengumpulkan pengurus PDIP tingkat PAC di rumah dinas.

Dari foto yang diterima detikSumut, terlihat Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto bersama pengurus DPC PDIP Medan sedang duduk di dalam ruangan. DPC PDIP Medan sendiri dihadiri oleh ketua, sekretaris dan bendahara.

Saat dihubungi, Sutarto tidak menampik pemanggilan tersebut berkaitan dengan polemik Bobby dan PDIP Medan. Ia mengatakan jika pemanggilan itu berkaitan dengan konsolidasi untuk memenangkan Pemilu 2024.

"Iya, pertama ini kan menyangkut konsolidasi, konsolidasi ke depan bagaimana bisa memenangkan kontestasi Pemilu 2024," kata Sutarto kepada detikSumut, Jumat (7/7).

Dalam pertemuan tersebut, Bobby Nasution tidak terlihat. Sekretaris PDIP Sumut, Sutarto mengatakan pihaknya juga direncanakan bakal memanggil Bobby Nasution.

"Ya tentu pasti (dipanggil), yang namanya komunikasi pasti akan kita bangun terus," kata Sutarto kepada detikSumut, Jumat (7/7).

Sutarto kemudian mengaku jika komunikasi PDIP dengan Bobby selama ini berjalan cukup baik. Sutarto sendiri selalu komunikasi dengan Bobby.

"Selama ini komunikasi yang kita banget dengan Pak Wali cukup baik ya, saya selalu komunikasi juga dengan beliau," ucapnya.

Pihaknya masih belum menentukan kapan Bobby akan dipanggil. Sebab, Bobby sebagai Wali Kota Medan disebut cukup sibuk dengan berbagai agenda.

"Tinggal waktu aja, beliau masih ada beberapa agenda-agenda, agenda pembangunan di Medan, apalagi ini sibuk ulang tahun ya mungkin, kegiatan-kegiatan," ujarnya.

Namun, Sutarto memastikan akan melakukan komunikasi yang efektif dengan Bobby Nasution.

"Tapi pada saatnya nanti kita akan terus melakukan komunikasi ya yang efektif untuk Pak Bobby," tutupnya.



Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads