Gubsu Sebut Tak Setuju Menhan dari Militer, Jubir Prabowo Bilang Begini

Gubsu Sebut Tak Setuju Menhan dari Militer, Jubir Prabowo Bilang Begini

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikSumut
Kamis, 06 Jul 2023 20:18 WIB
Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: Dahnil Anzar Simanjuntak. (Dok. Pribadi)
Medan -

Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengaku tidak setuju apabila Menteri Pertahanan Republik Indonesia diisi seseorang dengan latar belakang militer. Juru bicara (jubir) dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, buka suara.

Dahnil mengatakan Edy memiliki hak untuk menyampaikan pendapat. Termasuk mengomentari soal pertahanan Indonesia.

"Setiap warga negara bebas beropini dan kita menghormati semua opini yang ada, itu ciri negara demokratis. Termasuk opini Pak Gubernur Edy tersebut, dan kami menghormati sebagai Gubernur Sumut beliau sampai mengomentari pertahanan kita. Itu luar biasa," kata Dahnil kepada wartawan, Kamis (6/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi, tentu ada yg berbeda pendapat alias tak sependapat dengan Pak Gubernur juga, dan saya yakin pasti beliau hormati," imbuhnya.

Dahnil kemudian berbicara soal keberhasilan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Dahnil menyebut pertahanan Indonesia jadi lebih baik saat Prabowo menjabat.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas, di tangan Pak Prabowo sebagai Menhan saat ini, pertahanan kita jauh lebih baik. Baik dari sisi diplomasi pertahanan menghadapi kondisi geopolitik dan geostrategis yang dinamis, termasuk upaya modernisasi alutsista, juga banyak perbaikan di industri pertahanan dan pendidikan militer, " sebutnya.

Dahnil mengatakan perbaikan itu dilakukan karena Prabowo memahami dunia militer. Pemahaman itu karena Prabowo memiliki latar belakang militer.

"Perbaikan dilakukan karena Pak Prabowo sangat paham dengan dunia militer dan pertahanan, berangkat dari latar belakang beliau sebagai mantan tentara," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubsu Edy Rahmayadi mengaku tidak setuju jabatan Menteri Pertahanan Republik Indonesia diisi oleh orang yang berlatar belakang militer. Edy menyampaikan itu usai berbicara soal strategi perang.

"Siapa yang mengatur ini? Menhan. Siapa ini Menhan, haruskah militer? Saya tidak setuju Menhan itu dari militer," kata Edy di Medan, Kamis (6/7).

Edy mengatakan jika dirinya lebih setuju jika posisi Menhan itu diisi oleh sipil. Alasannya karena perang itu melibatkan semua pihak yang ada di suatu negara, bukan hanya dari kalangan militer.

"Kenapa? Karena perang itu bukan hanya militer. Perang itu melibatkan semua yang ada di negara," jelasnya.




(afb/afb)


Hide Ads