Pembelaan PDIP Medan Usai Panda Nababan Diserang karena Kritik Bobby

Round Up

Pembelaan PDIP Medan Usai Panda Nababan Diserang karena Kritik Bobby

Tim detikSumut - detikSumut
Selasa, 04 Jul 2023 07:45 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution (kanan) dan Ketua DPRD Medan Hasyim (kiri) saat memberikan keterangan. (Nizar Aldi/detikSumut)
Wali Kota Medan Bobby Nasution (kanan) dan Ketua DPRD Medan Hasyim (kiri) saat memberikan keterangan. (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Politisi senior PDIP Panda Nababan dikritik usai menyentil kinerja Bobby Nasution yang dianggap tak berprestasi selama menjabat Wali Kota Medan. PDIP Medan pun pasang badan dan mengkritik balik pihak yang mengkritik Panda Nababan.

Bendahara PDIP Medan Boydo HK Panjaitan awalnya menyebut kritikan yang disampaikan Panda Nababan sebagai cara politisi senior mendidik Bobby Nasution. "Itu bukan sentilan, itu sebenarnya umpama didikan seorang bapak sama anaknya," kata Boydo kepada detikSumut, Senin (3/7/2023).

Panda Nababan dinilai Boydo mendidik Bobby seperti cara mendidik kalangan orang Batak. Boydo bercerita jika dia dulu juga didik oleh orang tuanya seperti itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi kek kita di kalangan orang Batak ya, misalnya saya lah dulu waktu kecil kalau dapat nilai delapan atau sembilan di sekolah, 'kau jangan sok kau, bapak kau punya uang banyak, kau pikir nilai sembilan itu apa (prestasi), itu bukan prestasi, karena kita memang punya uang banyak untuk beli buku, jadi wajar punya nilai sembilan' itu adalah hal yang wajar," ucapnya.

Sehingga Panda Nababan dinilai menyebutkan Bobby tidak memiliki prestasi karena memiliki privilege sebagai menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga Bobby bisa menarik anggaran dari pusat untuk pembangunan Kota Medan dan itu bukan dinilai bukan prestasi.

ADVERTISEMENT

"Jadi bagi orang-orang tua seperti senior politisi Pak Panda Nababan, kalau hanya untuk melakukan pembangunan di Kota Medan itu bukan sebuah prestasi karena punya privilege sebagai menantu presiden bisa menarik anggaran dari pusat ke Kota Medan, itu bukan prestasi,"ujarnya.

Prestasi bagi Boydo, merupakan capaian yang lebih dari privilege yang dimiliki. Bukan hanya karena melakukan sesuatu berdasarkan privilege tersebut.

"Jadi kita dididik keras, prestasi itu harus melakukan lebih dari apa yang kita punya, jadi prestasi itu harus lebih dari apa yang kita punya, kalau kita punya uang bisa beli buku jadi wajar kita dapat nilai sembilan, itu bukan prestasi itu juga dibilang bapak saya, kalau mau prestasi bikin karya baru, kreatifitas," sebutnya.

"Jadi itu betul senior, sesepuh yang mendidik anaknya, itu memang betul Panda Nababan orang tua kami, opung kami," imbuhnya.

Didikan keras juga pernah dilakukan oleh Ketua DPRD Medan, Hasyim terkait pembangunan lampu jalan atau kerap disebut lampu pocong dengan meminta BPK mengaudit proyek tersebut. Belakangan apa yang disebut oleh Hasyim itu dinilai terbukti.

"Sama kayak Pak Hasyim kemarin, periksa itu lampu pocong ke BPK, itu bukan mau menjerumuskan, itu sayang sebagai abang sebagai brother, jadi minta BPK periksa lampu pocong karena tidak beres, tapi buktinya apa, betulkan," bebernya.

PDIP Sebut Ada Penjilat. Baca Halaman Berikutnya...

Boydo mengaku jika Bobby melakukan pembangunan yang signifikan di Kota Medan. Namun, pembangunan tersebut bukan sebuah prestasi bagi Bobby dengan privilege sebagai menantu presiden.

"Kita cukup berbangga dia bisa melakukan kapasitasnya sebagai menantu presiden sebagai wali kota untuk melakukan pembangunan dan akselerasi pembangunan, tapi seperti yang disampaikan senior itu (Panda Nababan), itu bukan prestasi, itu adalah keharusan, memang pembangunan di Medan pesat, tapi itu bukan prestasi," ungkapnya.

Sehingga Boydo menuturkan jika menunggu terobosan yang dilakukan oleh Bobby. Bobby dinilai belum bisa mengimbangi capaian Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Itu adalah yang sewajarnya sebagai wali kota yang memiliki privilege sebagai menantu presiden, harus ada gebrakan-gebrakan yang luar biasa lagi yang keluar ide-ide brilian itu namanya terobosan-terobosan yang belum bisa dimiliki seperti Pak Jokowi," tuturnya.

Dahnil dan Jona Disebut Penjilat

Kemudian Bodyo tak ragu menyerang pihak-pihak yang mengkritik Panda Nababan usai menasehati Bobby. Bahkan Boydo menyebut pihak tersebut sebagai penjilat.

"Makanya apa yang dibilang Lae Dahnil atau Jona (Ketua Himpi Sumut) itu kan gambaran-gambaran orang penjilat, itu bisa kita bilang seperti itu," ucap dia.

Mantan anggota DPRD Medan itu menyebut gambaran Dahnil dan Jona itu seperti upaya Ketum Gerindra Prabowo Subianto ke Presiden Jokowi dalam konteks Pilpres 2024. Padahal menurut Boydo, sikap Jokowi sudah jelas mendukung Ganjar Pranowo.

"Sama seperti Pak Prabowo yang berusaha menjilat ke Pak Jokowi supaya dikasih dukungan ke Pak Prabowo, padahal sudah jelas Pak Jokowi untuk Pak Ganjar," ucapnya.

Terkait Panda Nababan menyebut Bobby tidak memiliki prestasi merupakan cara mendidik. Sehingga dia menilai jika itu bukan sentilan.

"Itu bukan sentilan, itu sebenarnya umpama didikan seorang bapak sama anaknya," ujarnya.

Panda Nababan dinilai Boydo mendidik Bobby seperti cara mendidik kalangan orang Batak. Boydo bercerita jika dia dulu juga didik oleh orang tuanya seperti itu.

"Apalagi kek kita di kalangan orang Batak ya, misalnya saya lah dulu waktu kecil kalau dapat nilai delapan atau sembilan di sekolah, 'kau jangan sok kau, bapak kau punya uang banyak, kau pikir nilai sembilan itu apa (prestasi), itu bukan prestasi, karena kita memang punya uang banyak untuk beli buku, jadi wajar punya nilai sembilan' itu adalah hal yang wajar," ucapnya.

Bobby Jawab Kritikan Panda Nababan. Baca Halaman Berikutnya...

Bobby sendiri santai menanggapi kritikan dari Panda Nababan. Menurut dia, kritikan itu adalah masukan dan motivasi untuknya.

"Ini masukan, tentunya masukan, ini juga masukan yang bisa memotivasi," kata Bobby Nasution usai menghadiri paripurna di DPRD Medan.

Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu berharap sentilan Panda Nababan itu berbuah baik.

"Mudah-mudahan sentilan atau masukan ini berbuah yang baik," ucapnya.

Untuk diketahui, politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan menyebut anak dan menantu Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution, tidak memiliki prestasi selama menjadi pejabat.

Panda menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber di salah satu televisi. Dia mengaku kecewa dengan Bobby karena belum adanya prestasi yang diraih saat menjadi Wali Kota Medan.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads