PDIP Medan membela Panda Nababan yang dikritik usai menyentil Bobby Nasution yang dianggap tidak punya prestasi selama menjabat wali kota. Kritikan itu dianggap sebagai cara politisi senior PDIP itu mendidik Bobby Nasution.
"Itu bukan sentilan, itu sebenarnya umpama didikan seorang bapak sama anaknya," kata Bendahara PDIP Medan, Boydo HK Panjaitan, kepada detikSumut, Senin (3/7/2023).
Panda Nababan dinilai Boydo mendidik Bobby seperti cara mendidik kalangan orang Batak. Boydo bercerita jika dia dulu juga didik oleh orang tuanya seperti itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi kek kita di kalangan orang Batak ya, misalnya saya lah dulu waktu kecil kalau dapat nilai delapan atau sembilan di sekolah, 'kau jangan sok kau, bapak kau punya uang banyak, kau pikir nilai sembilan itu apa (prestasi), itu bukan prestasi, karena kita memang punya uang banyak untuk beli buku, jadi wajar punya nilai sembilan' itu adalah hal yang wajar," ucapnya.
Sehingga Panda Nababan dinilai menyebutkan Bobby tidak memiliki prestasi karena memiliki privilege sebagai menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga Bobby bisa menarik anggaran dari pusat untuk pembangunan Kota Medan dan itu bukan dinilai bukan prestasi.
"Jadi bagi orang-orang tua seperti senior politisi Pak Panda Nababan, kalau hanya untuk melakukan pembangunan di Kota Medan itu bukan sebuah prestasi karena punya privilege sebagai menantu presiden bisa menarik anggaran dari pusat ke Kota Medan, itu bukan prestasi,"ujarnya.
Prestasi bagi Boydo, merupakan capaian yang lebih dari privilege yang dimiliki. Bukan hanya karena melakukan sesuatu berdasarkan privilege tersebut.
"Jadi kita dididik keras, prestasi itu harus melakukan lebih dari apa yang kita punya, jadi prestasi itu harus lebih dari apa yang kita punya, kalau kita punya uang bisa beli buku jadi wajar kita dapat nilai sembilan, itu bukan prestasi itu juga dibilang bapak saya, kalau mau prestasi bikin karya baru, kreatifitas," sebutnya.
"Jadi itu betul senior, sesepuh yang mendidik anaknya, itu memang betul Panda Nababan orang tua kami, opung kami," imbuhnya.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
"Sama kayak Pak Hasyim kemarin, periksa itu lampu pocong ke BPK, itu bukan mau menjerumuskan, itu sayang sebagai abang sebagai brother, jadi minta BPK periksa lampu pocong karena tidak beres, tapi buktinya apa, betulkan," bebernya.
Boydo mengaku jika Bobby melakukan pembangunan yang signifikan di Kota Medan. Namun, pembangunan tersebut bukan sebuah prestasi bagi Bobby dengan privilege sebagai menantu presiden.
"Kita cukup berbangga dia bisa melakukan kapasitasnya sebagai menantu presiden sebagai wali kota untuk melakukan pembangunan dan akselerasi pembangunan, tapi seperti yang disampaikan senior itu (Panda Nababan), itu bukan prestasi, itu adalah keharusan, memang pembangunan di Medan pesat, tapi itu bukan prestasi," ungkapnya.
Sehingga Boydo menuturkan jika menunggu terobosan yang dilakukan oleh Bobby. Bobby dinilai belum bisa mengimbangi capaian Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Itu adalah yang sewajarnya sebagai wali kota yang memiliki privilege sebagai menantu presiden, harus ada gebrakan-gebrakan yang luar biasa lagi yang keluar ide-ide brilian itu namanya terobosan-terobosan yang belum bisa dimiliki seperti Pak Jokowi," tuturnya.
Untuk diketahui, politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan menyebut anak dan menantu Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution, tidak memiliki prestasi selama menjadi pejabat.
Panda menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber di salah satu televisi. Dia mengaku kecewa dengan Bobby karena belum adanya prestasi yang diraih saat menjadi Wali Kota Medan.
Bobby menilai kritikan dari Panda Nababan sebagai masukan dan motivasi. Ia berharap masukan itu berbuah baik.
"Ini masukan, tentunya masukan, ini juga masukan yang bisa memotivasi, mudah-mudahan sentilan atau masukan ini berbuah yang baik," kata Bobby usai menghadiri paripurna di DPRD Medan, Senin (3/7).
Simak Video "Video Hadiri Sidang Hasto, Panda Nababan: Kualitas KPK Merosot"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)