Heboh Kasus Inses Ayah-Anak di Banyumas, Ini Peringatan dari dr Boyke!

Heboh Kasus Inses Ayah-Anak di Banyumas, Ini Peringatan dari dr Boyke!

Tim detikHealth - detikSumut
Minggu, 02 Jul 2023 19:35 WIB
Pemerhati seks dan keharmonisan rumah tangga, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, menyebut posisi lotus punya kelebihan lain. Penasaran?
dr Boyke. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Kasus inses yang terungkap di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bikin heboh. Seorang ayah berinisial R (57) dan anaknya E (26) melakukan hubungan badan selama 10 tahun hingga melahirkan tujuh anak.

Mirisnya, sang istri mengetahui perbuatan keji suaminya yang mengaku mendapat perintah dari guru spiritual tersebut. Namun sang istri bungkam karena diancam akan dibunuh oleh R.

"Sehingga ibunya dalam kondisi tidak bisa berbuat banyak karena memang diancam oleh pelaku untuk diam dan tidak melapor. Apabila melapor akan dibunuh," beber Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriyadi kepada wartawan di Banyumas, Senin (26/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayi-bayi hasil inses R dengan anak perempuannya itu pun dibunuh dengan keji. Dari situlah terungkap awal mula kasus inses tersebut. Kini polisi terus mendalami keterangan dari pelaku.

Selain kejadian di Banyumas, kasus inses juga terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kasus itu diungkap Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar. Menurutnya ada kejadian di mana ada hubungan inses antara seorang ibu dengan anak yang telah berlangsung lama. Mulai sejak anak itu duduk di bangku SMA hingga berusia 28 tahun.

ADVERTISEMENT

"Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman, Rabu (22/6/2023).

Hal ini pun membuat pakar seks dr Boyke Dian Nugraha berkomentar. Menurut dr Boyke ada beberapa pemicu seseorang melakukan hubungan inses, atau kasus perkawinan sedarah.

Ia menyebut, kasus inses ini kerap terjadi saat gairah berhubungan seksual antara pasangan suami istri sudah lagi hangat seperti awal-awal pernikahan. Sehingga memicu ketertarikan orang tua (baik ibu atau ayah) terhadap anaknya.

"Pemicunya adalah ketertarikan si ayah terhadap anak perempuannya, misalnya pada kasus-kasus ibunya sudah menopause, karena sudah menopause ia sudah tidak melayani seks untuk suaminya. Akhirnya anak perempuannya menjadi korban inses," terang dr Boyke, dilansir detikHealth, Minggu (2/7/2023).

Menurutnya, kasus tersebut sebenarnya banyak terjadi di lapangan, namun pihak keluarga pasti menutupi kasus tersebut karena merupakan aib dan memalukan. Hasil dari hubungan terlarang itu pun kerap digugurkan untuk menutupi perbuatan tak senonoh tersebut. Seperti halnya kasus di Banyumas, hubungan sedarah yang terjadi hingga 10 tahun.

dr Boyke pun berpesan agar pasutri selalu merawat hubungan seksual mereka meski pun sudah berumur bahkan saat si ibu memasuki masa menopause. Ia mengimbau agar tetap melakukan hubungan intim agar keluarga terhindar dari kasus inses.

Ia juga memberi peringatan bahwa, kasus perkawinan sedarah banyak memicu penyakit, di antaranya hemofili atau kelainan darah, janin janin lahir tak normal hingga cacat genetik.

"Karena pada perkawinan sedarah itu yang muncul adalah gen-gen yang kurang baik dari keluarga tersebut. Hemofilia, kelainan bibir sumbing, anak yang terlahir memiliki faktor risiko terkena autis," pungkasnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads