Keutamaan dan Amalan Sunah di Hari Arafah, Hari Mustajab Berdoa

Keutamaan dan Amalan Sunah di Hari Arafah, Hari Mustajab Berdoa

Fria Sumitro - detikSumut
Senin, 26 Jun 2023 13:23 WIB
A Muslim pilgrim prays on top of the rocky hill known as the Mountain of Mercy, on the Plain of Arafat, during the annual hajj pilgrimage, near the holy city of Mecca, Saudi Arabia, Monday, July 19, 2021. The coronavirus has taken its toll on the hajj for a second year running. What once drew some 2.5 million Muslims from all walks of life from across the globe, the hajj pilgrimage is now almost unrecognizable in scale. (AP Photo/Amr Nabil)
Keutamaan dan Amalan Sunah di Hari Arafah (Foto: AP/Amr Nabil)
Medan -

Hari Arafah sudah di depan mata. Bagi detikers yang belum tahu, hari Arafah merujuk pada hari ke-9 dalam bulan Zulhijah.

Berdasarkan Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, disebut hari Arafah karena saat itu, jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Kegiatan itu berlangsung sejak tengah hari 9 Zulhijah hingga terbit fajar Idul Adha pada 10 Zulhijah.

Hari ke-9 bulan Zulhijah ini memiliki banyak keutamaan. Kaum muslimin disunahkan untuk memperbanyak amalan di hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk laman Rumaysho, berikut keutamaan dan amalan sunah di hari Arafah. Simak sampai habis, yuk!

Keutamaan Hari Arafah

Setelah wukuf, para jemaah haji harus meninggalkan padang Arafah untuk lanjut ke Muzdalifah. Suasana syahdu begitu terasa di petang sebelum meninggalkan Arafah tersebut.ilustrasi wukuf di Arafah (Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom)

Hari Arafah bukanlah sebatas hari ke-9 di bulan Zulhijah. Lebih dari itu, hari Arafah merupakan waktu mustajabnya doa dan hari diampunkannya dosa. Selengkapnya, dilansir Rumaysho, berikut keutamaan hari Arafah:

ADVERTISEMENT

1. Hari Arafah Adalah Hari Pengampunan Dosa

Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman, 'Apa yang diinginkan oleh mereka?'" (HR. Muslim no. 1348).

2. Hari Arafah Adalah Waktu Mustajab untuk Berdoa

Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah." (HR. Tirmidzi no. 3585, dinilai hasan oleh Syekh Al Albani).

Berdasarkan penjelasan dalam Tuhfatul Ahwadzi (10:33), maksud dari hadis itu adalah bahwa doa yang dipanjatkan di hari Arafah cepat dikabulkan oleh Allah SWT.

3. Hari Arafah Adalah Hari yang Paling Utama

Sebagian ulama berpendapat bahwa 9 Zulhijah atau hari Arafah adalah hari yang paling utama. Hal ini juga disampaikan oleh Anak bin Malik. Ia berkata bahwa hari Arafah lebih utama dari 10.000 hari.

Selain itu, Atho' juga berkata, orang yang berpuasa di hari Arafah akan mendapatkan pahala setara puasa selama 2.000 hari.

4. Hari Arafah Adalah Penggenap atau Pengganjil

Dalam Surah Al-Fajr ayat 3, Allah SWT berfirman, "dan (demi) yang genap dan yang ganjil". Ahli tafsir berbeda pendapat perihal maksud dari "yang genap" dan "yang ganjil".

Menurut Ibnu Rajab Al Hambali, asy syaf'u (penggenap) adalah hari Arafah, sedangkan al watr (ganjil) adalah Idul Adha.

Sementara itu, Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir menukil pendapat yang berkata sebaliknya, yakni hari Arafah adalah asy syaf'u dan Idul Adha adalah al watr.

5. Hari Arafah Adalah Hari Disempurnakannya Agama dan Nikmat

Umar bin Khottob RA berkata, ada seorang Yahudi berkata kepadanya,

"Ada ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya dan seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari perayaan (hari Id)." "Ayat apakah itu?" tanya Umar. Ia berkata, "(Ayat yang artinya): Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." 'Umar berkata, "Kami telah mengetahui hal itu, yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau berdiri di Arafah pada hari Jumat." (HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no. 3017)

6. Hari Arafah Adalah Hari Id bagi Umat Islam

Ibnu Abbas RA pernah berkata bahwa Surat Al-Ma'idah ayat 3 turun pada dua hari Id, yaitu hari Jumat dan hari Arafah. Namun, maksud hari Arafah adalah Id hanya berlaku untuk mereka yang sedang melakukan wukuf.

Amalan Sunah di Hari Arafah

Ilustrasi wukuf di Arafahilustrasi wukuf di Arafah (Foto: Fuad Hasim/detikcom)

Amalan berikut bukan hanya berlaku untuk jemaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah, detikers yang di Indonesia juga dapat mengerjakannya. Lantas, ada apa saja amalan sunah di hari Arafah?

1. Memperbanyak Doa Apa Saja

"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah." (HR. Tirmidzi no. 3585, hasan menurut Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

2. Membaca Doa Arafah

Doa Wukuf Arafah Versi Satu

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Zat yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Di tangan-Nyalah segala kebaikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (HR Ahmad & Tirmidzi, dari Kakek Amir bin Syu'aib).

3. Melakukan Puasa, Khususnya bagi yang Tidak Sedang Berhaji

"Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim, no. 1162).

4. Memperbanyak Takbir tiap Selesai Salat

'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma berkata,

"Kami pagi-pagi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Mina menuju Arafah, di antara kami ada yang bertalbiyah dan di antara kami ada yang bertakbir." (HR. Muslim, no. 1284).

Ibnu Taimiyah menjelaskan perihal waktu takbir tersebut dalam Majmu'ah Al-Fatawa (24:220). Jumhur ulama berpendapat bahwa waktu takbir dimulai dari fajar (Subuh) pada hari Arafah hingga hari tasyrik terakhir tiap usai melaksanakan salat.

5. Meningkatkan Ibadah dan Amal Saleh

"Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah)." Para sahabat bertanya, "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun." (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, sahih menurut Al-Albani).

Sudah tahu keutamaan dan amalan sunah di hari Arafah, kan? Catat baik-baik informasi di atas dan jangan lupa diamalkan, ya, detikers!




(mff/dpw)


Hide Ads