Komjen Wahyu Widada di Aceh: Sikat Bandar Narkoba-Hobi Bantu Warga Miskin

Mutasi Polri

Komjen Wahyu Widada di Aceh: Sikat Bandar Narkoba-Hobi Bantu Warga Miskin

Agus Setyadi - detikSumut
Senin, 26 Jun 2023 10:07 WIB
Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada
Komjen Wahyu Widada saat masih menjabat Kapolda Aceh. (Foto: Agus/detikcom)
Banda Aceh -

Komjen Wahyu Widada ditunjuk sebagai Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Agus Andrianto. Mantan Kapolda Aceh itu dikenal keras terhadap bandar narkoba namun lembut kepada masyarakat miskin.

Dirangkum detikSumut, Senin (26/6/2023), Wahyu resmi menjabat sebagai Kapolda Aceh sejak Kamis 13 Februari 2020 setelah dilantik Kapolri Jenderal Idham Azis di gedung Rupatama Mabes Polri. Semasa menjabat, ada dua program Wahyu paling menonjol yakni memberantas narkoba dan membantu warga miskin.

Pada masa awal-awal menjabat, Wahyu memimpin pemusnahan 10 hektare ladang ganja di hutan tanaman industri Lamteuba Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, Senin 20 Juli 2020. Di sana ditemukan tanaman ganja setinggi 50 hingga 260 sentimeter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu kemudian memusnahkan barang bukti 80 kilogram sabu dan 27 ribu pil ekstasi di Mapolda Aceh. Barang haram itu hasil tangkapan di sejumlah lokasi di Tanah Rencong.

Sabu dan ekstasi itu dipasok dari luar negeri di tengah pandemi COVID-19. Polda Aceh, kata Wahyu, sudah menabuh genderang perang terhadap peredaran narkoba. Operasi dijalur-jalur penyelundupan narkoba bakal rutin digelar.

ADVERTISEMENT

"Keberhasilan yang sudah kita capai ini merupakan langkah nyata perang terhadap narkoba dan upaya menyelamatkan generasi penerus kita. Kepolisian Daerah Aceh tidak akan pernah berhenti dan akan selalu meningkatkan intensitas pemberantasan perdagangan ilegal dan penyalahgunaan narkoba," ujar Wahyu, Rabu (23/9/2020).

Pasca pernyataan Wahyu itu, polisi menangkap bandar sabu dengan barang bukti puluhan hingga ratusan kilogram. Polisi kala itu juga menembak mati bandar yang melawan saat ditangkap.

Sepanjang 2020, Polda Aceh menggagalkan penyelundupan 469 kilogram sabu serta 138 ribu butir ekstasi sepanjang 2020. Peredaran dua jenis narkoba tersebut meningkat drastis dalam tahun itu.

"Di tahun 2020 terjadi peningkatan yang sangat signifikan secara kualitas dalam masalah narkoba khususnya sabu karena meningkat lebih 200 persen," kata Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Rabu (30/12/2020).

Pada tahun berikutnya, polisi menggagalkan penyelundupan 404 kilogram sabu dalam kurun waktu dua bulan. Penangkapan itu disebut setara dengan setahun pada 2020.

Menurutnya, penangkapan tersangka dengan jumlah barang bukti fantastis jadi prestasi luar biasa bagi Direktorat Narkoba Polda Aceh. Namun dia menyayangkan Tanah Rencong masih menjadi pintu masuk peredaran narkoba.

"Kita harus prihatin karena Aceh masih menjadi salah satu pintu masuk karena Aceh banyak jalur tikus. Barang-barang ini masuk dari luar negeri," jelas Wahyu, Rabu (10/3/2021).

"Selama satu tahun saya di sini sudah hampir satu ton sabu kita sita," sambungnya.

Selain sabu, polisi kala itu juga mengungkap kasus perdagangan organ satwa dilindungi seharga Rp 6,3 miliar. Polisi menangkap satu orang pelaku dan menyita barang bukti 71 buah paruh rangkong/enggang gading, 28 kg sisik trenggiling, serta satu individu terdiri dari kulit dan tulang belulang harimau sumatera.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

Kue Surga

Di sisi lain, Wahyu gemar membantu warga miskin di sejumlah daerah di Aceh lewat program 'kue surga'. Program bersedekah atau berzakat itu dengan menyisihkan penghasilan untuk membantu masyarakat miskin. Wahyu menyebut bila zakat yang dikeluarkan warga bisa dikelola dengan baik, maka warga miskin di Tanah Rencong tidak ada lagi.

"Makanya zakat itu harus dikelola dengan baik dalam menghapus kemiskinan. Kalau dikelola dengan baik, rumah tidak layak huni tidak ada lagi ditempati warga," jelas Wahyu, Sabtu (27/6/2020).

Lewat program itu, polisi membantu merehab atau membangun rumah untuk warga miskin. Selain itu, dia juga membantu anak-anak kurang mampu hingga bocah yang menderita ginjal bocor.

Setahun empat bulan menjabat Kapolda Aceh, Wahyu dimutasi menjadi Asisten SDM Kapolri. Karirnya semakin moncer. Dia tahun berselang, dia mendapat promosi jabatan bintang tiga sebagai Kabaintelkam.

Empat bulan menjabat, Jenderal Sigit menunjuknya menjadi Kabareskrim. Lulusan terbaik Sespim (2006) itu pernah menjadi sosok penting di balik suksesnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo melewati proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri tahun 2021 lalu.

Wahyu kala itu dipercaya Sigit sebagai ketua tim naskah untuk fit and proper test calon Kapolri di Komisi III DPR RI. Saat itu Komjen Wahyu turut menyusun makalah berjudul 'Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif-Responsibilitas-Transparasi Berkeadilan' yang dibacakan Sigit saat fit and proper test.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 85 Influencer Diduga Terlibat Promosi Judol"
[Gambas:Video 20detik]
(agse/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads