Bacaan Doa Buka Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah, Lengkap dengan Keutamaannya

Bacaan Doa Buka Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah, Lengkap dengan Keutamaannya

Fikri Haikal - detikSumut
Senin, 26 Jun 2023 15:03 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Bacaan doa buka puasa Tarwiyah (Foto: Shutterstock)
Medan -

Memasuki bulan Zulhijah banyak amalan yang bisa dilakukan menjelang datangnya hari raya Idul Adha. Salah satunya adalah puasa Tarwiyah.

Puasa ini terdapat dalam 10 hari pertama bulan Zulhijah. Lebih tepatnya, puasa Tarwiyah dikerjakan pada hari ke-8 Zulhijah, sehari sebelum wukuf.

Secara syariat, puasa Tarwiyah sama dengan puasa pada umumnya, yakni tidak makan, menahan hawa nafsu, dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya. Setelah berpuasa seharian penuh, kita kemudian membatalkannya di waktu Magrib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah detikers sudah tahu bacaan doa buka puasa Tarwiyah? Dikutip dari laman NU Online, berikut detikSumut sajikan bacaan doanya.

Doa Buka Puasa Tarwiyah

Adapun bacaan doa buka puasa Tarwiyah tidak ada bedanya dengan doa yang dibacakan ketika berbuka puasa sunah lainnya. Nah, berikut sejumlah versi doa buka puasa yang dapat kamu amalkan:

ADVERTISEMENT

1. Doa Buka Puasa Tarwiyah berdasarkan Riwayat Mu'adz bin Zuhrah

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu

Artinya : "Ya Allah, hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."

2. Doa Buka Puasa Tarwiyah berdasarkan Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah

Artinya : "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."

3. Doa Buka Puasa Tarwiyah berdasarkan Kitab Fathul Mu'in

Di dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadis riwayat Mu'adz bin Zuhrah.

Sementara lafal doa dalam hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:

وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى

"Disunahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa, 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."

4. Doa Buka Puasa Tarwiyah berdasarkan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna

آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu

Artinya : "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah memiliki banyak keutamaan. Dilansir website Kementerian Agama Bali dan NU Online, berikut ini keutamaan puasa tarwiyah

"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya." (HR. Ahmad)

1. Ganjaran puasa Tarwiyah setara dengan pahala yang didapatkan oleh Nabi Ayyub. Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafa-is.

2. Puasa Tarwiyah disenangi Allah karena tergolong amalan yang dikerjakan pada 10 hari pertama Zulhijah. Rasulullah SAW bersabda,

"Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini (Zulhijah)." (HR At-Tirmidzi).

3. Pahala puasa Tarwiyah bisa melebihi pahala orang yang berjihad. Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu', Rasulullah bersabda,

"'Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah.' Kemudian para sahabat bertanya, 'Bukan pula jihad, ya Rasulullah?' Rasul menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi,'" (HR Bukhari).

4. Ulama Syafi'iyah menganjurkan umat Islam untuk mengisi 10 hari pertama Zulhijah dengan amal saleh, termasuk puasa sunah Tarwiyah pada 8 Zulhijah. Keterangan ini dapat dilihat dari Syekh M Nawawi Banten:

"(Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji," (Syekh M Nawawi Banten, Kitab Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 197). Wallahu a'lam.

Demikianlah penjelasan mengenai doa buka puasa Tarwiyah. Pastikan untuk mengamalkannya dan semoga bermanfaat, detikers!

Artikel ini ditulis oleh Fikri Haikal, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(mff/mff)


Hide Ads