Ganjar Heran Dibully gegara Telepon Gubernur dan Sekda DKI

Nasional

Ganjar Heran Dibully gegara Telepon Gubernur dan Sekda DKI

Tim detikNews - detikSumut
Minggu, 25 Jun 2023 16:56 WIB
Jakarta -

Bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo mengaku heran banyak pihak yang berkomentar negatif terhadap dirinya usai menelepon pejabat Pemprov DKI Jakarta. Ganjar menelepon pejabat di DKI Jakarta itu setelah mendengar keluhan warga setelah blusukan di Jakarta Utara.

"Ini soal pelayanan publik biasa saja. Karena kemarin saya datang ke salah satu pasar saya telepon Pak Gubernur DKI, saya telepon Pak Sekda DKI yang kebetulan dua-duanya saya kenal, terus diupload, kok dibully ya?," kata Ganjar melansir detikNews, Minggu (25/6/2023).

Untuk diketahui, pedagang di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakut, mengeluhkan soal biaya retribusi yang mahal saat bertemu dengan Ganjar. Pedagang juga mengeluhkan pasar sepi karena kalah dengan penjualan online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons keluhan pedagang itu, Ganjar tiba-tiba mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Namun, Heru Budi tengah menghadiri acara pernikahan dan tak bisa berbincang lama.

Usai Heru Budi, Ganjar lalu menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus. Ganjar lalu menyampaikan keluhan warga tersebut.

ADVERTISEMENT

Ganjar mengatakan niatnya hanya ingin menyampaikan keluhan warga saja dan dia melakukan hal itu di manapun.

"Kemarin ketika para pedagang bakso datang ke Semarang dan kemudian ada problem PPIRT (Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) di Bekasi dan saya telepon Wali Kota Bekasi, karena kami juga sering diteleponi para kepala daerah," ujar Ganjar.

"Itu sesuatu yang biasa tapi menjadi sensi ketika kemudian akan ada kontestasi, selalu saja," lanjutnya.

Lebih lanjut, Gubernur Jawa Tengah itu menuturkan dirinya hanya ingin menyampaikan bahwa ada cara komunikasi kepada pemerintah jika terdapat masalah. Ganjar mengungkit soal sistem dan mekanisme yang telah dibuat.

"Mereka perangkat-perangkat pemerintah yang paling tingkat bawah, tadi cerita aspal, banjir, cerita soal akses kesehatan, akses pendidikan, sebenarnya bisa disampaikan. Itu edukasi kepada masyarakat, betapa pentingnya sebenarnya politik itu," pungkas Ganjar.

(afb/afb)


Hide Ads