Kabar dugaan perselingkuhan Syahnaz Sadiqah dengan Rendy Kjaernett ramai di lini masa media sosial. Lantas bagaimana jika berita perselingkuhan ini sampai ke anak-anak, psikolog pun memberikan tips kepada orang tua.
Dengan nama besar dan status sebagai publik figur membuat berita perselingkuhan Syahnaz dan Rendy menyebar luas, terlebih Syahnanz adalah adik dari Raffi Ahmad. Karena sudah tersebar luas di media sosial, anak-anak dapat dengan mudah membaca kabar perselingkuhan itu.
Psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum memberikan tips ketika anak-anak bertanya kepada orang tua mengenai berita perselingkuhan. Dia menyarankan orang tua mengajak anaknya berdiskusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk anak lain yang ikut melihat atau mendengar berita tersebut, jika orang tua merasa anak sudah mengetahui berita tersebut atau justru anak sudah bertanya pada orang tua, maka jadikan ini momen emas untuk diskusi bersama anak," katanya seperti dilansir detikHealt, Kamis (22/6/2023).
Saat berdiskusi orang tua disarankan menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak mereka. Dengan begitu diskusi akan berjalan lebih cair dan anak mudah mengerti.
"Tema ini boleh dijadikan diskusi bersama anak. Bahasa yang digunakan sebaiknya sesuaikan dengan usia anak," lanjutnya.
Rahma menjelaskan bahwa orang tua bisa membahas beberapa hal misalnya soal apa itu selingkuh, apa saja yang menyebabkan, hingga apa perasaan yang dirasakan anak apabila mengetahui orang tuanya selingkuh.
"Bisa juga membahas apakah ini terjadi pada setiap keluarga, apa yang bisa dilakukan anak-anak kalau ada orang tuanya yang mengalami seperti ini, hingga bisa juga soal apa yang kita bisa bantu untuk anak-anak yang menjadi korban perselingkuhan," jelasnya.
Rahma menekankan bahwa orang tua dapat menggali perasaan anak. Namun, ia mengimbau untuk orang tua tidak menjelekkan siapapun dalam pembahasan tersebut.
"Kita boleh menggali perasaan dan pendapat anak. Usahakan jangan sampai ada bahasa yang menjelekkan siapapun dalam diskusi ini," kata Rahma.
"Tujuan kita adalah agar anak memahami fenomena yang banyak terjadi di sekitarnya dan paham harus bagaimana menyikapinya," pungkasnya.
Artikel ini sudah terbit di detikHealth.
(astj/astj)