Bahaya, Candu Pornografi Berdampak pada Pola Makan

Nasional

Bahaya, Candu Pornografi Berdampak pada Pola Makan

Tim detikFood - detikSumut
Sabtu, 17 Jun 2023 08:03 WIB
Ilustrasi Mesin Sensor Pornografi
Ilustrasi Mesin Sensor Pornografi Foto: Muhammad Ridho
Medan -

Kecanduan konten pornografi merupakan masalah serius yang dialami di banyak negara. Misalnya di Amerika, kebanyakan orang dewasa di sana aktif menyaksikan konten pornografi hingga ke dalam tahap kecanduan.

Tak hanya memberikan efek yang buruk pada kognitif seseorang. Pria yang kecanduan pornografi juga disebut cenderung alami gangguan makan.
Sekilas pornografi dan gangguan makan atau eating disorder merupakan kedua hal yang tidak berhubungan.

Tapi baru-baru ini ada penelitian yang menjelaskan dampak kecanduan film dewasa, terhadap perkembangan gangguan makan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian University of Haifa dan The Max Stern Yezreel Valley College di Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir detikfood dari DailyMailUK (15/06), penelitian tersebut dilakukan terhadap 705 pria asal Israel yang menjawab beberapa pertanyaan tentang penggunaan pornografi, serta kebiasaan makan mereka sehari-hari.

Dari data-data ini peneliti menyimpulkan, terlepas dari seksualitas seseorang. Pria dengan tingkat penggunaan pornografi yang tinggi, lebih cenderung membandingkan tubuh mereka dengan bintang film porno.

ADVERTISEMENT

Pada akhirnya mereka memiliki pandangan negatif kepada tubuh sendiri, dan berakhir melampiaskannya ke makanan.

"Untuk mengurangi risiko gangguan makan. Para dokter yang bekerja dengan pasien pria, harus menangani permasalahan penggunaan pornografi serta pandangan negatif pada tubuh pasien selama terapi," saran penelitian ini.

Banyak peserta yang ternyata merasa tidak puas dengan bentuk tubuh sendiri, sehingga mereka mulai diet ketat, atau justru sebaliknya makan secara berlebihan sampai muntah.

Pria-pria subjek penelitian memiliki rentang usia dari 18 - 68 tahun, dengan rata-rata usia 32 tahun. Selain itu sebanyak 68% peserta merupakan heteroseksual, dan sisanya lagi memiliki preferensi seksual yang berbeda.

Dari pertanyaan-pertanyaan ini, peneliti menemukan bahwa pria yang menganggap pornografi adalah hal yang penting di hidup mereka, biasanya juga memiliki gejala gangguan makan.

Pornografi ini dapat membuat orang merasa kurang percaya diri atau insecure dengan bentuk tubuh mereka. Karena mereka terbiasa menyaksikan tubuh orang lain dalam film atau video dewasa, yang akhirnya membuat orang-orang ini mulai membatasi makan mereka. Bahkan sampai diet ketat.

Selain lewat pertanyaan, peserta penelitian juga melalui beberapa tes seputar penilaian tentang penggunaan pornografi yang bermasalah, serta realitas pornografi yang mereka rasakan, termasuk efek rasa cemas hingga depresi setelah menontonnya.

Mereka juga mengisi data tentang tubuh masing-masing, di mana mereka sering membandingkan kondisi tubuh diri sendiri, dengan bintang film porno yang mereka saksikan.




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads