Ilmuan melakukan pemindaian otak kepada tiga orang di Haiti yang diduga sebagai mayat hidup atau zombie. Apa hasilnya?
Melansir detikHealth yang mengutip IFL Science, mulanya ada beberapa kasus orang mati yang disebut bisa kembali berjalan di wilayah pedalaman desa Haiti. Di wilayah itu memiliki kepercayaan voodoo, yaitu kepercayaan tentang roh orang mati terkadang dapat ditangkap oleh penyihir yang disebut dengan bokor. Kemudian bokor itu yang menghidupkan lagi orang yang sudah mati menggunakan jiwa yang ditangkap.
Berdasarkan kasus itu, peneliti melakukan pemindaian otak terhadap tiga mayat. Penyelidikan ini ditempuh untuk mengungkat identitas tiga mayat yang semuanya dikenali oleh warga setempat sebagai orang yang sudah hidup kembali dari kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian ini menggunakan teknik elektroensefalografi dan pengujian DNA untuk mencoba dan menemukan penjelasan rasional.
Kasus pertama melibatkan seorang wanita yang meninggal pada usia 30 tahun. Ia ditemukan tiga tahun kemudian oleh anggota keluarga yang mengenalinya berkat tanda wajah yang khas.
Penulis menjelaskan, wanita yang diduga zombie tersebut berjalan dengan langkah yang sangat lambat dan kaku, dengan kepala menunduk. Lengannya tidak bergerak sama sekali. Ia juga tidak bisa berkomunikasi dan hanya menggumamkan kata-kata yang tidak dimengerti.
Terlepas dari zombifikasi wanita itu, para peneliti mengungkapkan bahwa pemeriksaan elektroensefalogram menunjukkan jika sistem saraf pusat wanita tersebut normal. Peneliti mendiagnosis adanya dugaan skizofrenia katatonik. Namun, hasil ini tidak dapat menjelaskan mengapa mayat ini kembali hidup.
Peneliti menduga jika wanita ini sebenarnya belum mati. Mungkin dia diracuni oleh penyihir kepercayaan setempat agar dianggap telah tiada. Kemudian penyihir tersebut mengambil tubuh yang terkubur sesaat sebelum wanita itu sadar kembali. Sementara kekurangan oksigen di dalam kuburan mungkin telah mengakibatkan kerusakan otak, sehingga menjelaskan keadaannya yang seperti zombie.
Selanjutnya, penulis penelitian menggambarkan seorang pria berusia 26 tahun yang terlihat di sabung ayam lokal, 19 bulan setelah dimakamkan. Pria ini dilaporkan sebagai korban ilmu sihir oleh pamannya sendiri, mengubahnya menjadi zombie.
Pemeriksaan klinis mengatakan kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan ilmu supranatural. Pria itu didiagnosis mengidap sindrom otak organik dan epilepsi. Lebih penting lagi, tes DNA mengungkapkan bahwa dia bukanlah orang yang telah meninggal lama, melainkan masih hidup.
Kasus ketiga milik seorang perempuan berusia 31 tahun yang diidentifikasi sebagai penduduk desa yang telah meninggal selama 13 tahun. Namun, sekali lagi, pemeriksaan medis dan analisis genetik menunjukkan wanita ini bukanlah individu yang telah meninggal.
Mempertimbangkan dua contoh terakhir ini, penulis penelitian menyimpulkan bahwa kasus zombie ini muncul mungkin karena identifikasi yang salah dari orang asing yang mengembara, sakit jiwa, oleh kerabat yang berduka.
(afb/afb)