Dispar soal Aktivitas Illegal Logging di Gulamo Kampar: Bisa Picu Air Bah

Riau

Dispar soal Aktivitas Illegal Logging di Gulamo Kampar: Bisa Picu Air Bah

Raja Adil Siregar - detikSumut
Selasa, 13 Jun 2023 16:38 WIB
Objek wisata Gulamo di Kampar dipenuhi kayu diduga dari aktivitas ilegal loging. (Foto: Istimewa)
Objek wisata Gulamo di Kampar dipenuhi kayu diduga dari aktivitas illegal logging. (Foto: Istimewa)
Kampar -

Ratusan kayu bulatan diduga hasil aktivitas illegal logging viral di media sosial karena memenuhi sungai di objek wisata Gulamo, Kampar. Apa respon dari Dinas Pariwisata Riau terkait insiden itu?

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat mengaku prihatin dengan kondisi itu. Ia berharap tempat wisata sama-sama dijaga kelestariannya.

"Intinya tempat wisata itu harus kita saling menjaga. Enggak hanya tempat wisata, ya semua tempat harus bebas illegal logging ya kan," kata Roni, Selasa (13/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus untuk Gulamo, Roni menilai lokasi itu berada di dalam kawasan hutan lestari. Untuk itu, jika hutan sekitar dirambah bisa menjadi musibah.

"Apalagi wisata alam (Gulamo) itu kan juga rentan dengan musibah dan bencana alam. Kalau tidak dijaga bukan berwisata, malah jadi musibah nanti. Tentu harus ada rasa mencintai dan menjaga. Alam harus dapat kita jaga agar alam menjaga kita," katanya.

ADVERTISEMENT

Kondisi objek wisata Gulamo yang berada di antara bebatuan di tengah hutan rimbun menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. Untuk itu, perambahan bisa mengancam kondisi sekitar.

"Gulamo itu kalau tidak dijaga bisa picu air bah masuk, itu kan seperti lorong. Kalau tiba-tiba banjir bahaya kalau tidak dijaga, kalau gundul bahaya," katanya.

Sebelumnya kayu gelondongan diduga dari aktivitas illegal logging membuat wisatawan wisata alam Gulamo di Kampar, Riau kesal. Pasalnya tempat wisata itu penuh dengan kayu bulat.

Dari video yang diterima detikSumut, Senin (12/6) terlihat potongan kayu mengapung di aliran sungai. Bahkan pengunjung dibuat sulit beraktivitas di lokasi.

Dalam video juga terlihat kayu mengapung di antara bebatuan. Ukuran cukup besar, yakni lebih besar dari tubuh orang dewasa yang ada dalam video tersebut.

Pengunjung yang kecewa meminta polisi mengusut tuntas. Sehingga objek wisata steril dari aktivitas ilegal dan perambahan hutan.

"Yang jelas kami baru pertama kali ke sini, rupanya banyak kayu ya terganggu. Kalau bisa objek wisata sterillah dari perbuatan seperti ini," ucap pengunjung dalam video viral.

Polisi pun bergerak cepat dan menyita 175 kayu balak bulatan diduga hasil illegal logging polisi memastikan akan memburu pemilik kayu tersebut.

Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Teguh Widodo mengatakan ada 25 rakit kayu dengan total seluruhnya 175 batang. Untuk panjang kayu rata-rata 4 meter.

"Adapun hasil temuan kayu balak bulatan ada 25 rakit. Satu rakit masing-masing terdiri dari 7 sampai 8 batang kayu dengan jumlah total 175 batang tual kayu," kata Direktur.

Teguh mengatakan jenis kayu yang disita mulai dari racuk hingga rimba campuran. Namun pemilik kayu belum diketahui dan masih diburu.

"Untuk jenis yang ditemukan yakni kayu racuk dan rimba campuran. Pelakunya masih kami selidiki, masih dicari karena memang tidak ada siapapun di sana," katanya.




(ras/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads