Jalanan yang ada di Deli Serdang menjadi perhatian publik. Hal ini karena ada jalan yang disebut memiliki medan magnet hingga ada jalan yang disebut dijual ke pihak swasta.
Jalan yang menjadi perhatian yang pertama yakni jalan yang disebut memiliki medan magnet. Jalan ini berada di wilayah Kutalimbaru, Deli Serdang.
Persoalan jalan yang bermagnet ini viral di media sosial, dan salah satunya dalam bentuk video diunggah oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Hariyanto. Kepada detikSumut, Hariyanto mengatakan peristiwa itu terjadi di Puncak Marga Silima, Kecamatan Kutalimbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hariyanto menyebut dirinya sempat mencoba jalan yang bermagnet itu, saat dia bersama rombongan dari DPRD mengecek proyek jalan Medan-Berastagi via Kutalimbaru. Selain Hariyanto, ada juga anggota DPRD lain yakni Hendra cipta dalam video itu.
"Itu pas hari Kamis, tanggal 8 (Juni), kan saya mengunjungi proyek jalan dari Kutalimbaru ke Berastagi itu, di sela-sela kunjungan DPRD itu," kata Hariyanto saat dikonfirmasi detikSumut, Sabtu (10/6/2023).
Hariyanto mengatakan dirinya mengetahui jalan perbukitan yang bermagnet tersebut dari petugas di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut yang ikut bersama mereka. Dari penjelasan orang dinas itu, disebutkan jika mobil dapat mundur sendiri di lokasi itu.
"Kalau secara pribadi saya nggak tahu, tapi memang beberapa kawan-kawan sudah pernah dengar. Pas di situ ada petugas PUPR yang memberitahu. Langsung kita cek, kita tes, ternyata betul," sebut Hariyanto.
Setelah mendapatkan penjelasan, Hariyanto pun mencoba menjajal jalan bermagnet itu. Dari percobaan itu, ternyata benar mobil dapat mundur dengan sendirinya di jalan itu.
"Kita kan pertama seperti yang saya rekam di video itu, katanya mobil bisa ditarik mundur, makanya langsung kita tes, makanya salah satu pegawai Pemprov waktu itu dengan mobil Inova punya Pemprov, dicoba. Itulah ternyata betul mundur," jelasnya.
Jalan di Deli Serdang ada yang dijual, baca selengkapnya di halaman berikut......
Persoalan jalan yang disebut dijual itu dijelaskan oleh salah seorang warga setempat, Marwan (40). Dia menceritakan jika persoalan jual beli jalan negara ini mencuat saat salah satu jalan di Jalan Persatuan I ditutup oleh PT Latexindo Toba. Warga di sekitar lokasi pun melakukan protes karena hal itu.
"Sebenarnya masalah ini sudah lama, namun mencuat saat pihak perusahaan menutup Jalan Persatuan I dari sana (Jalan Baru 2) sekitar tiga minggu yang lalu, warga yang mengetahui itu protes lah," kata Marwan kepada detikSumut saat ditemui di lokasi, Sabtu (10/6/2023).
Setelah diprotes warga, kata Marwan, jalan yang sempat ditutup oleh pihak perusahaan dengan menggunakan seng tersebut dibuka kembali. Beberapa hari kemudian, warga kemudian mendatangi Camat Sunggal untuk mempertanyakan soal kondisi jalan itu.
"Camat tak bisa menjelaskan, dia hanya bisa menerima aspirasi kami," sebutnya.
![]() |
Marwan menyebut jalan itu dijual ke perusahaan dengan harga Rp 1,6 miliar pada akhir tahun 2022 yang lalu. Hal ini diketahui dari bukti kuitansi penjualan yang mereka dapatkan.
"Itu (Jalan Persatuan I dijual senilai Rp 1,6 miliar) kami tahu dari berkas-berkas yang didapat, ada di kuitansi," sebutnya.
Jalan Persatuan I yang dijual tersebut berada tepat di antara lahan yang berdiri PT Latexindo Toba Perkasa. Jalan yang dijual tersebut memiliki panjang sekitar 300 meter dengan lebar 4,5 meter.
"Itu jalan yang tepat di antara pabrik, kalau panjangnya adalah 300 meter, lebar sekitar 4,5 meter," ucapnya.
Simak Video "Video: Kutub Utara Bumi Ternyata Perlahan Bergeser, Kok Bisa?"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)