Ribuan pelajar di Aceh harus mencairkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di Bank BRI Cabang Binjai, Sumatera Utara (Sumut). Pemerintah Aceh akan mencari solusi untuk memudahkan siswa sehingga tidak perlu ke provinsi tetangga.
Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan, bantuan PIP dikucurkan langsung ke rekening penerima lewat sistem host to host Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan BRI. Khusus untuk Aceh, akan dicarikan solusi sehingga dapat dialihkan ke bank syariah.
"Untuk Aceh misalnya dapat dilakukan pengalihan oleh BRI terhadap unit syariahnya BSI atau Bank Aceh Syariah (BAS) sebagai solusi terbaik untuk kemudahan bagi siswa," kata MTA saat dimintai konfirmasi detikSumut, Jumat (9/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Pemerintah Aceh akan duduk bersama lintas instansi dan institusi untuk membahas permasalahan tersebut. Rapat itu diharapkan dapat menghasilkan alternatif-alternatif terbaik baik BRI maupun siswa penerima manfaat PIP.
"Hal terpenting tentu butuh kebijakan khusus kementerian terkait terhadap Aceh dalam pelaksanaan hal ini, mengingat memang di Aceh tidak diperbolehkan beroperasinya bank konvensional," jelas MTA.
Diketahui, ribuan pelajar penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di Aceh tercatat masih memiliki rekening bank BRI Cabang Binjai, Sumatera Utara (Sumut). Para pelajar harus ke provinsi tetangga untuk mencairkan dana bantuan tersebut karena di Tanah Rencong tidak ada bank konvensional.
"Kalau rekening masyarakat Aceh di Binjai terkait pendidikan 40 ribuan rekening. Itu simpanan pelajar jadi rekening pelajar di antaranya ada rekening bantuan pendidikan seperti PIP," kata Pimpinan BRI Cabang Binjai Agung Prasetyo kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (8/6).
Agung menjelaskan, saat peralihan bank konvensional ke syariah di Aceh, rekening masyarakat di BRI sebagian besar dilimpahkan ke BRI Cabang Binjai. Untuk melakukan penarikan uang, para pelajar harus mendatangi bank dengan membawa dokumen.
Rekening itu disebut tidak memiliki ATM sehingga uang tidak dapat ditarik di Aceh. Menurutnya, penarikan uang pelajar kadang diwakili pihak sekolah.
"Nasabahnya itu ada dari Banda Aceh dan hampir seluruh Aceh ada. Kendara yang mereka hadapi karena jarak," jelas Agung.
(agse/afb)