Rasa Iba Mensos Risma Lihat Honor Relawan Tagana yang Minim

Round Up

Rasa Iba Mensos Risma Lihat Honor Relawan Tagana yang Minim

Tim detikSumut - detikSumut
Selasa, 30 Mei 2023 07:29 WIB
Mensos Tri Rismaharini kunjungi  Balai Besar Penelitian dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kementerian Sosial di Bantul, Senin (3/4/2023).
Mensos Tri Rismaharini (Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Dharmasraya - Menteri Sosial Risma menyampaikan rasa ibanya melihat relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Dengan tugas dan tanggung jawabnya, Risma kasihan melihat relawan yang hanya menerima honor Rp 250 ribu per bulan.

Meski honor minim, Risma tak pernah mendengar adanya relawan Tagana yang komplen dan meminta agar honornya dinaikkan. Justru sebaliknya, Risma menyebut relawan Tagana terus bekerja tanpa pamrih.

"Tagana terus bergerak dengan hati yang tulus. Saya tidak pernah mendengar Tagana minta naik honor," ujar Risma saat HUT ke-19 Tagana di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Minggu (28/5/2023) malam.

"Itu menunjukkan bahwa Tagana bergerak dengan hati yang tulus. Bekerja tanpa pamrih," tambah Risma.

Tagana merupakan relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial yang aktif dalam penanggulangan bencana. Kehadiran Tagana dimaksudkan untuk mendayagunakan dan memberdayakan generasi muda dalam penanggulangan bencana, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana, baik sebelum, pada saat dan sesudah terjadinya bencana.

Tagana bukannya tidak mendapat honor, tapi Risma, jumlah dan fasilitas yang didapatkan adalah yang minimal.

"Dia dapet honor, tapi jangan bayangkan (banyak). Rp 250 ribu per bulan. Saya (Kemensos) nggak punya duit untuk nambahin. Kemarin Rp 200 ribu, saya tambahin Rp 50 ribu," katanya.

"Kalau kerja mereka udah tanpa hitungan. Mereka dengan sukarela membantu tanpa pamrih apapun. Kadang saya kasian, sudah capek-capek sering dimarah-marahin," tambah Risma.

Menurut Mensos lagi, Tagana selalu hadir tanpa diminta dan dikomandoi, datang secara berkelompok atau pribadi dari berbagai penjuru.

"Saya ingat saat menangani bencana di Padang dan Padang Pariaman beberapa waktu lalu. Dalam waktu kurang dari empat jam, bisa dibangun lebih dari 2.000 tenda untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana gempa, sebagai tempat tinggal sementara, karena gempanya terus terjadi. Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua Tagana yang ada hadir di Dharmasraya ataupun di seluruh Indonesia," ucapnya.

Ia berharap, Tagana tetap berangkat dari hati dan tidak transaksional. "Tagana tetaplah berangkat dari hati. Tidak transaksional," harap Risma.

Selain hadir saat bencana, relawan Tagana juga kerap hadir membantu masyarakat yang menghadapi permasalahan sosial lainnya. "Perlu kami sampaikan juga. Tagana tidak hanya hadir saat bencana terjadi. Tagana ini juga mengerjakan berbagai permasalahan-permasalahan sosial lainnya. Saat ini, lebih dari 100 jembatan gantung sudah dibangun mereka untuk membantu masyarakat, termasuk di sini (Dharmasraya)," ungkap mantan Wali Kota Surabaya itu.

Puncak peringatan HUT Tagana ke-19 ditandai dengan pesta api unggun. Ikut hadir, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, perwakilan Tagana dari seluruh provinsi lainnya.




(astj/astj)


Hide Ads