Hari Raya Idul Adha sering juga disebut dengan Hari Raya Kurban. Hari raya ini cukup dinanti karena ada aktivitas menyembelih hewan kurban di masjid atau musala, namun tahukah detikers bagaimana sejarah Hari Raya Kurban?
Ternyata, Hari Raya Kurban telah ada sejak masa Nabi Adam AS. Untuk mengetahui cerita lengkapnya, simak ulasan berikut ini!
Sejarah Hari Raya Kurban
Qabil dan Habil adalah dua anak dari Nabi Adam dan Hawa. Kedua anak dari nabi pertama itu yang membuka sejarah kurban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun poin penting dari pelaksanaan kurban baru dimulai pada masa Nabi Ibrahim. Mengutip laman resmi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ibadah kurban baru diterapkan pada masa Nabi Ibrahim. Hal itu terjadi ketika Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim, diminta Allah SWT untuk disembelih sebagai ganti dari kambing yang merupakan kurban.
Dalam kisah itu, diceritakan bahwa Nabi Ibrahim telah uzur usianya. Nabi Ibrahim yang telah tua bersama istrinya belum memiliki seorang anak. Lantas, Nabi Ibrahim meminta kepada Allah SWT untuk diberikan seorang putra lak-laki.
Kelak, dalam pinta Nabi Ibrahim, anak itu nantinya akan meneruskan perjuangan Nabi Ibrahim menegakkan ajaran Allah SWT. Lantas Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ibrahim.
Hingga pada satu waktu, ketika Nabi Ibrahim telah melaksanakan sebuah tugas dari Allah SWT dan kembali ke Mekkah. Nabi Ibrahim dalam mimpinya diberikan perintah oleh Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail, putranya.
Alhasil dari kisah tersebut, perjalanan kurban berlanjut hingga dari satu masa ke masa lainnya. Dan sampai pada saat ini.
Namun detikers perlu tahu bahwa dalam waktu yang panjang itu, ibadah kurban mengalami perubahan beberapa kali. Hingga akhirnya perubahan itu disempurnakan oleh syariat Nabi Muhammad SAW.
Makna Kisah Kurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Melansir laman resmi Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kisah besar yang terjadi pada Nabi Ibrahim dan anaknya itu mengandung makna yang besar dalam kehidupan. Adapun makna dari peristiwa itu adalah:
- Dari kurban dapat belajar tentang sosial antar umat manusia. Sebab Agama Islam selalu mengajarkan untuk selalu mengutamakan rasa solidaritas dengan sesama manusia.
- Kurban membuat kualitas diri meningkat. Hal itu karena menumbuhkan rasa empati, pengendalian diri, dan kesadaran diri yang wajib tercermin pada seorang Muslim.
- Kurban merupakan jalan ketakwaan. Dari kisah Nabi Ibrahim tersebut, dapat diambil hikmah bahwa seorang hamba yang taat akan Sang Pencipta.
Demikian informasi terkait sejarah Hari Raya Kurban! Semoga bermanfaat ya detikers!
Baca juga: Rukun dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban |
(astj/mff)