Sejumlah pekerja bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Kota Batam menyulap limbah plastik menjadi papan dan balok, sebagai bahan dasar pembuatan musala. Hal ini dilakukan berawal dari keinginan membangun musala di tempat pembuangan akhir (TPA) Punggur, Nongsa Kota Batam.
Ahmad Afandi (61) salah satu pekerja di TPA Punggur, Batam mengatakan pembangunan musala di lokasi tersebut atas inisiatif DLH Kota Batam. Hal itu melihat tidak adanya musala di lokasi tersebut.
"Jadi pembangunan musala ini merupakan inisiatif dari DLH Kota Batam. Karena di tempat ini tidak ada Musala untuk pekerja yang mau melaksanakan salat," kata Ahmad, Sabtu (27/5/2023).
"Pembangunan musala ini memakan waktu sekitar 2 bulan. Mulai dari proses mencetak papan dan balok hasil daur ulang limbah plastik menjadi bangunan," tambahnya.
Luas bangunan musala yang dibangun di TPA Punggur, Batam itu berukuran 6 meter x 3 meter. Hampir seluruh bangunan musala menggunakan bahan daur ulang plastik kecuali bagian atap dan kubah yang tidak menggunakan bahan dasar plastik.
"Sekarang dalam tahap penyelesaian. Target pengerjaan yang akan selesai kurang lebih dua minggu lagi," ujarnya.
Proses pencetakan limbah plastik menjadi papan dan balok menggunakan alat yang disediakan oleh DLH Kota Batam. Limbah Plastik itu terlebih dahulu dilebur menggunakan suhu panas 400 derajat celcius, kemudian dimasukkan ke dalam alat pencetak.
Dalam prosesnya, kata Ahmad, limbah plastik sebelum menjadi berbentuk papan, terlebih dahulu dilebur menggunakan suhu panas 400 derajat celcius. Kemudian limbah plastik yang sudah meleleh, langsung masuk ke alat pencetak berbentuk papan dan balok.
"Untuk pencetakan satu papan dan balok memakan waktu sekitar 30 menit. Limbah plastik seberat 17 kilo menghasilkan satu papan ukuran panjang 2 meter, lebar 20 centimeter dan tebal 4 centimeter. Untuk balok membutuhkan 15 kilogram limbah plastik akan menghasilkan balok ukuran panjang 2 meter dengan tebal 7 centimeter," ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
Simak Video "Video: Meraba Tekstur Tas dari Limbah Jaring Ikan hingga Botol Plastik"
(afb/afb)