Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno angkat bicara soal Puteri Indonesia Intelegensia 2019, Lycie Joanna Jon Sen yang menjual tiket konser Coldplay dengan harga lebih mahal. Sandiaga meminta sang calo harus diproses secara hukum.
"Tentunya harus diproses secara hukum. Kita negara hukum dan segala tindakan hukum harus diproses dan melalui proses hukum untuk diberikan sanksi tegas," kata Sandiaga saat ditemui di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Kamis (25/5/2023) dilansir dari detikJatim.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini juga memohon agar masyarakat tidak tertipu dan tidak membeli tiket selain dari kanal resmi. Apalagi, penipuan dan pencaloan tiket konser Coldplay akhir-akhir marak terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, dia meminta masyarakat tidak nekat dan memaksakan diri membeli tiket untuk menonton Coldplay dengan sumber pembelian tidak wajar. Hal itu bakal bakal menjadi sumber masalah ke depan.
"Jika sudah tidak kebagian tiket, jangan memaksakan diri, jangan sampai harus pinjam (uang), jangan mencari sumber-sumber lain, karena kemungkinan bisa menimbulkan masalah. Banyak yang mencari kesempatan dalam kesempitan," jelasnya.
Sandiaga juga berpesan, jika ada yang menjual tiket lebih dari harga asli, agar tidak membelinya. Apa lagi sampai menjual tiket CAT 1 dengan harga Rp 60 juta.
"Kalau tiketnya tidak masuk di akal (harganya), ya jangan dibeli. Jangan sampai di luar kemampuan kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Lycie Joanna JonSen menjual berbagai macam kategori tiket Coldplay lebih mahal. Lycie Joanna kemudian meminta maaf atas hal itu.
"Halo semuanya, saya ingin mengklarifikasi dan meluruskan soal video saya yang beredar terkait tiket Coldplay. Tidak ada niat saya untuk memonopoli mengenai masalah tiket Coldplay ini," buka Lycie Joanna JonSen dalam Instagram Stories yang dilihat detikcom, Selasa (23/5/2023).
"Saya mau minta maaf juga mengenai orang dalam yang saya sebut, orang dalam yang sebut dalam kesempatan itu adalah kerabat dan keluarga saya yang sudah mendapatkan tiket Coldplay saat pre-sale atau penjualan publik kemarin," katanya lagi.
(dhm/dhm)