Kelamaan Pakai Masker, Warga Jepang Lupa Cara Senyum Sampai Ikut Kursus

Kelamaan Pakai Masker, Warga Jepang Lupa Cara Senyum Sampai Ikut Kursus

Tim detikHealth - detikSumut
Jumat, 19 Mei 2023 13:30 WIB
Businessman wearing a medical mask
Orang Jepang menggunakan masker. (Foto: iStock)
Medan -

Pandemi COVID-19 membuat banyak warga Jepang lupa cara tersenyum. Bahkan, mereka harus ikut kursus cara tersenyum karena kelamaan pakai masker.

Dilansir dari detikHealth, selama tiga tahun warga Jepang harus mengenakan masker gara-gara COVID-19, hingga akhirnya pemerintah mencabut aturan wajib masker pada Maret lalu. Namun ada yang unik, banyak warga yang lupa cara senyum.

Atas dasar tersebut, penyiar radio Keiko Kawano mendirikan pendidikan atau kursus Egaoiku (pendidikan senyum). Kawano menekankan pentingnya egao, yang berarti 'wajah tersenyum' dalam bahasa Jepang, dan hasil positif, baik dalam pola pikir maupun penampilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan jika Anda tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia, tapi Anda tak memiliki ekspresi, itu (rasa bahagia) tak akan sampai ke orang lain," ujar Kawano dilansir dari detikHealth, Jumat (19/5/2023).

Salah satu peserta latihan ini adalah Kyoko Miyamoto (74), ia mengaku kesulitan untuk menciptakan senyum yang diinginkan. Sehingga, ia dihantui rasa takut dan malu ketika melepas masker.

ADVERTISEMENT

"Saya pikir ada beberapa ketakutan dan rasa malu dengan gerakan untuk melepas masker," kata Miyamoto setelah latihan.

Teman-teman sekelasnya mengangguk setuju. Tapi tetap saja, mereka bekerja keras untuk kelas 45 menit, melenturkan otot pipi, mulut, dan bahkan leher mereka dengan cara baru bersama.

"Saya pikir ada beberapa ketakutan dan rasa malu dengan gerakan untuk melepas masker," kata Miyamoto setelah latihan.

"Ditambah lagi, orang-orang telah memakai masker begitu lama sehingga mereka bahkan mungkin lupa seperti apa wajah teman-teman mereka, dan terkadang ketika Anda melihat seseorang dan mereka melepas topeng mereka setelah beberapa saat, bagian bawahnya sangat tidak terduga," lanjutnya.

Kawano telah melakukan pelatihan dan kelasnya dengan lebih dari 4.000 orang. Selain itu, ia juga menerima banyak permintaan untuk melatih cara tersenyum.

Misalnya, antara November 2022 hingga Januari 2023 jumlah pelanggan Kawano meningkat tiga kali lipat. Pelanggan Kawano terdiri dari individu dan perusahaan.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Hal serupa juga dialami oleh Miho Kitano, pelatih senyum lainnya. Kitano menerima banyak permintaan pelatihan pasca dicabutnya aturan wajib masker di Jepang.

"Saya sering mendengar, bahwa meski sudah diperbolehkan melepas masker, orang-orang masih enggan memperlihatkan bagian bawah wajah mereka. Atau, mereka bahkan tak tahu lagi bagaimana caranya tersenyum," ujar Kitano.

Latihan tersenyum ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Hal ini dirasakan sendiri oleh Miyamoto yang merupakan peserta latihan Kawano.

"Kita semua ingin disukai, dan kesan pertama itu akan sangat penting saat kita melepas masker kita," pungkasnya.

Baca artikel asli yang telah tayang di detikHealth, di sini!

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: WNI di Jepang Disorot, Kita Harus Malu atau Introspeksi?"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads