Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengaku heran dengan anak muda di Kota Medan. Menurutnya, anak muda di Medan lebih suka gabung organisasi kemasyarakatan (ormas) dari pada ikut kegiatan ekstrakulikuler.
Hal itu disampaikan Bobby saat menjadi narasumber dalam talkshow dengan tema 'Masa Depan Industri Kreatif di Tangan Pemimpin Muda' di Tiara Convention Center, Selasa (16/5/2023). Acara itu turut dihadiri oleh Wali Kota Solo, Gibran dan mantan vokalis Killing Me Inside, Onad.
"Saya lihat anak muda Kota Medan ini beda, anak muda Kota Medan ini suka kali gabung organisasi-organisasi, ormas, ada banyak, warnanya banyak, mulai dari yang di daerah-daerah lain kita temui ada, yang cuman di Medan kita temui juga ada dan itu mengakar sampai di kampus-kampus. Kalau di sini lebih seram lihat Sapma dari pada basket," kata Bobby Nasution.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby mengatakan anak muda di Kota Medan jika diberikan pilihan untuk masuk ke ormas atau kegiatan, seperti musik, olahraga dan lainnya, Bobby mengaku banyak yang lebih memilih untuk gabung di ormas.
"Kalau ditanya misalnya, sebagian tapi, mau ikut ormas atau ekskul musik, olahraga, pasti milih ormas. Begitu ditanya mau gabung basket di sekolah, sedikit peminatnya," ujarnya.
Bobby juga mendeskripsikan soal gaya Onad yang terkesan seram karena tubuhnya dipenuhi dengan tato. Menurutnya, anak muda di Kota Medan malah tidak perlu memiliki tato agar terlihat seram.
"Kalau misalnya kayak Bang Onad dari sisi tampilannya lebih seram dari pada anggota ormas tadi, tapi bisa mencitrakan dirinya itu bukan hal yang buruk. Kalau di Medan, nggak perlu pakai tato. (Anak muda Medan) lebih suka mereka naik motor pakai seragam," jelasnya.
Oleh karena itu, Bobby turut meminta saran kepada Onad dan Gibran soal kondisi anak muda Kota Medan itu. Bobby mengaku bingung untuk mengambil langkah apa dalam mengatasi kondisi tersebut
"Kalau boleh tanya sama Mas Gibran dan Onad, kondisi anak-anak kota Medan ini kalau boleh sharing, kira-kira Medan anak mudanya mau gimana dan ngapain? saya nggak tau," kata Bobby.
"Jadi, pemerintah itu harusnya membangunnya dari fisiknya dulu, fasilitas atau event-event nya dulu?" sambungnya.
Menanggapi hal itu, Gibran menyarankan agar pemerintah memberikan banyak ruang untuk anak muda berkreasi. "Kalau saya sih intinya memperbanyak ruang untuk anak muda," kata Gibran.
Gibran mengaku hal yang sama juga dilakukannya di Solo. Dia menyebut pihaknya memberikan ruang untuk anak muda berkreasi di berbagai bidang.
"Tadi saya berbicara soal lokananta, lokananta itu kan untuk yang musik-musik. Terus untuk yang suka kebudayaan, misalnya yang suka main ketoprak, wayang, keris, membatik, ini lagi renovasi. Jadi, kalau kalian suka tari tradisional, kontemporer, terus kalau kalian suka teknologi, ada Solo Techno Park . Kalau kalian pengin sekolah cyber security, ini kita punya sekolah cyber security," jelasnya.
(nkm/nkm)