Wali Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Waris Thalib menjelaskan maksud dari pernyataannya yang sempat menyebut ada orang yang digaji untuk menghubungi masjid agar menolak kedatangannya. Waris Thalib mengatakan ucapannya itu tidak menyinggung pihak manapun.
Dalam penjelasannya, Waris awalnya mengatakan soal dirinya yang memang terbiasa berceramah di masjid. Dia menyebut sudah melakukan ceramah sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.
"Karena basic saya dari sekolah agama," kata Waris kepada wartawan, Senin (15/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waris kemudian bercerita soal banyak pihak yang menghujatnya di media sosial. Pihak-pihak itu yang menghujat itu, sebut Waris, sering menyebutnya menyampaikan kebohongan tentang program-program yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai.
"Soal UHC (Universal Health Coverage) saya dibilang bohong. Dibilang kalau itu program pemerintah (pusat), padahal kita juga yang mengupayakan itu (untuk terlaksana di Tanjungbalai)," sebutnya.
Waris mengatakan, Tanjungbalai juga menjadi salah satu daerah di Sumut yang mendapatkan penghargaan tentang pelaksanaan UHC. "Tapi itu pun saya disebut bohong," tuturnya.
Bukan hanya soal UHC, Waris mengatakan sejumlah program yang dilakukan Pemkot Tanjungbalai di masa kepemimpinannya juga dinilai sebuah kebohongan. Hujatan-hujatan di media sosial itu yang kemudian mendasari dirinya melontarkan pernyataan soal orang digaji untuk menolak kedatangannya.
"Jadi saya sampaikan, kalau semuanya saya pembohong, maka saya khawatir akan ada kelompok masyarakat atau orang yang digaji untuk menghubungi masjid dan musala untuk menolak saya karena saya pembohong semua," tuturnya.
Waris mengatakan pernyataannya itu hanya sebagai bentuk kekhawatiran. Dia menyebut hal itu belum terjadi, dan tidak menuduh pihak manapun.
"Saya ke situ sebenarnya. Tidak ada saya sebut institusi, lembaga atau di sini terjadinya. Di situ saya patut menduga, karena berfikir akan bermuara larangan terhadap saya berceramah. Tapi yang pasti tidak ada niat saya merugikan siapapun dari hal itu, hanya dugaan," jelasnya.
(afb/afb)