Awas! Penipuan Modus Sumbangan Masjid Catut Nama Pj Wali Kota Pekanbaru

Riau

Awas! Penipuan Modus Sumbangan Masjid Catut Nama Pj Wali Kota Pekanbaru

Raja Adil Siregar - detikSumut
Jumat, 12 Mei 2023 17:46 WIB
Surat edaran yang mencabut nama Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. (Foto: Istimewa)
Foto: Surat edaran yang mencabut nama Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. (Foto: Istimewa)
Pekanbaru -

Surat Edaran mencatut nama Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun beredar luas di masyarakat. Pemerintah kota pun memastikan surat edaran untuk bantuan di masjid itu palsu.

Dalam surat edaran yang diterima detikSumut, terlihat foto berisi edaran meminta pengurus masjid, TPQ, madrasah dan musala mengajukan proposal. Isi proposal terkait bantuan pembangunan fisik masjid.

Surat itu sendiri berlogo garuda dan telah ditandatangani Pj Wali Kota dan dikeluarkan di Kota Pekanbaru, tertanggal 5 Mei 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya ada beredar di masyarakat, terkait surat edaran palsu Wali Kota Pekanbaru terkait bantuan rumah ibadah," kata Kepala Dinas Kominfotik Pekanbaru, Raja Hendra Saputra, Jumat (12/4/2023).

Raja Hendra mengaku sudah mengecek keabsahan surat tersebut. Hasilnya tidak benar Pemkot mengeluarkan surat seperti yang beredar.

ADVERTISEMENT

"Setelah kami cek keabsahan surat tersebut, tidak benar pemkot telah mengeluarkan surat yang beredar di kalangan pengurus mesjid. Kami mengimbau masyarakat untuk dapat berhati-hati dan melaporkan kepada instansi terkait Pemkot Pekanbaru apabila mendapati hal-hal yang diragukan kebenarannya," kata Raja Hendra.

Selain itu, masyarakat bisa melaporkan melalui kontak 112 Pemkot Pekanbaru. Namun bisa juga melapor langsung ke bagian Kesra apabila itu terkait rumah ibadah.

Beredarnya surat itu diketahui setelah ada laporan. Hanya saja sejauh ini belum bisa dipastikan apakah ada korban atau tidak atas beredarnya kabar bohong tersebut.

"Sejauh ini melalui pusat pengaduan dan informasi dari bagian Kesra belum ada laporan resmi yang kami terima terkait masyarakat yang menjadi korban. Tetapi kami mengimbau agar masyarakat bisa cerdas dan berhati-hati terkait penyebaran hal-hal yang bersifat hoax di era digitalisasi ini," katanya.




(ras/nkm)


Hide Ads