Bandara Kualanamu menjadi perhatian publik satu pekan belakangan ini, karena ditemukannya mayat seorang wanita membusuk di lift Bandara Kualanamu. Ternyata mayat wanita tersebut adalah Asiah Shinta Dewi Hasibuan, yang dilaporkan keluarga hilang beberapa hari sebelum penemuan mayat.
Asiah dilaporkan hilang pada Senin (24/4/2023) dan mayat tersebut ditemukan pada Kamis (27/4/2023). Cerita keluarga dan pengelola Bandara Kualanamu berbeda terkait awal peristiwa tersebut.
Di malam hilangnya Asiah, keluarga meminta petugas Bandara Kualanamu untuk mengecek CCTV di dalam lift, sebab komunikasi terakhir Asiah mengaku terjebak di dalam lift. Namun permintaan tersebut ditolak karena prosedur yang ribet dan sebagainya.
Pengelola Bandara Kualanamu berdalih tidak melakukan pengecekan melalui CCTV di malam tersebut karena sudah melakukan pengecekan langsung ke lift. Namun belakangan CCTV tersebut viral di media sosial.
Versi Pengelola Bandara Kualanamu
Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi Dedi Al Subur mengatakan, mayat Asiah itu ditemukan pada Kamis (27/4/2023) setelah diketahui menghilang sejak Senin (24/4/2023). Dedy menjelaskan, sebelumnya sudah dilakukan pengecekan langsung pada Senin malam saat dikabarkan menghilang.
"Jadi pada saat sebelumnya, tanggal 24 April, pihak keluarga sore atau malam melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Tentunya meminta bantu Avsec untuk melakukan announcement bahwa pihak keluarga mencari," katanya, Sabtu (29/4/2023).
Kemudian Avsec mengantarkan keluarga untuk mengecek keberadaan korban. Menurut keluarga, informasi terakhir, korban berada di dalam lift. Pihak keluarga bersama dua petugas avsec pun melakukan pencarian di lift.
"Dua-duanya (lift) dicek, tapi saat itu tidak ditemukan almarhumah dan tidak ada petunjuk apapun sehingga setelah itu pihak keluarga melakukan pemeriksaan di lantai dasar kemudian dilakukan pengecekan CCTV, ketika dicek, di area itu nampak (Aisiah) tapi sudah tidak ada lagi. Kemudian pihak keluarga menyatakan akan kembali ke rumah sampai korban akan kembali secara sendiri," lanjutnya.
Saat disinggung mengenai pengecekan CCTV pada hari menghilangnya Aisiah, Dedi mengakui tidak ada pengecekan lantaran dinilai tidak ada petunjuk apapun dan juga lift berfungsi normal. Pihaknya hanya melakukan pengecekan langsung ke dalam lift.
"Pengecekan langsung pada tanggal 24 dan kita lihat tidak ada petunjuk apapun. Jadi pengecekan secara langsung, untuk melihat di dalam lift karena dibilang terjebak di dalam lift makanya dicek. Oh kita cek lah di lift, ketika dibuka kosong tidak ada naik ke atas, lift tetap berjalan, di situ kita tidak lihat CCTV karena memang tidak ada petunjuk apapun dan memang kosong. Ya memang terlewatkan karena sudah dilakukan pemeriksaan langsung," lanjutnya.
Dedi kemudian menjelaskan pintu lift yang terbuka saat itu tak seharusnya terbuka lantaran posisi lift belum berada pada lantai seharusnya.
"Jadi itukan mekanismenya sistem kelistrikan dan hidrolik. Tapi lift sempat terbuka dan tertutup tapi dibuka secara paksa. Namun ketika satu pintu masih tertutup, dipaksanya ini karena masih di posisi yang sama, mungkin secara sensor, dengan dipaksa itu bisa dibuka," jelas Dedi.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
Simak Video "Teriakan 'Presiden' Relawan Sambut Ganjar di Bandara Kualanamu "
(dhm/dhm)