Bacaan Niat Puasa Qadha di Bulan Syawal: Arab, Latin dan Terjemahan

Bacaan Niat Puasa Qadha di Bulan Syawal: Arab, Latin dan Terjemahan

Fria Sumitro - detikSumut
Sabtu, 29 Apr 2023 18:30 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Foto: Dok. Shutterstock
Medan -

Apabila seseorang pernah meninggalkan puasa di bulan Ramadan, maka wajib bagi orang tersebut untuk menggantinya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi,

"... Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. ..." (QS. Al-Baqarah, [2]:185)

Waktu qada puasa Ramadan sudah dapat dikerjakan sejak bulan Syawal hingga Syakban. Lantas, bagaimana bacaan niat qada puasa Ramadan apabila dikerjakan di bulan Syawal? Berikut informasinya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Qadha Puasa Ramadan di Bulan Syawal

Perlu detikers ketahui, tidak ada perbedaan bacaan niat qada puasa Ramadan yang dikerjakan di bulan Syawal maupun bulan-bulan lainnya. Dalam praktiknya, detikers sudah bisa berniat qada puasa sejak waktu magrib hingga sebelum subuh.

Selengkapnya, berikut bacaan niat puasa qadha di bulan Syawal dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa oleh Nur Solikhin:

ADVERTISEMENT

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardu Ramadan karena Allah Ta'ala."

Ketentuan Pelaksanaan Qadha Puasa Ramadan

Dalam menunaikan puasa ganti, ada beberapa hal yang perlu detikers pahami terlebih dahulu. Merujuk buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa oleh Nur Solikhin dan Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Dr. Muh. Hambali, berikut beberapa ketentuan terkait pelaksanaan qada puasa Ramadan:

  1. Berniat qada puasa Ramadan (sudah bisa dilakukan sejak magrib hingga sebelum subuh).
  2. Qada puasa Ramadan dapat dilakukan secara berurutan atau terpisah. Namun, jika hari puasa yang ditinggalkan berurutan, maka harus dilunasi dengan berpuasa berurutan pula.
  3. Qada puasa Ramadan dapat ditunda seperti yang dilakukan oleh Aisyah RA: "Saya mempunyai kewajiban puasa bulan Ramadan yang tidak bisa saya mengqadanya, kecuali di bulan Syakban." (HR. Bukhari dan Muslim).
  4. Meski dapat ditunda, lebih afdal jika menyegerakan membayar utang puasa, yakni sejak satu hari setelah Idul Fitri hingga akhir Syakban.
  5. Apabila ada seseorang yang sengaja tidak melunasi utang puasanya hingga datang Ramadan berikutnya, maka wajib bagi orang tersebut untuk mengqada puasanya sekaligus membayar fidiah sebagai bentuk hukuman atas kelalaiannya.
  6. Bagi orang yang telah meninggal dunia dan belum sempat membayar utang puasanya, maka wajib dilunasi oleh keluarganya. Ada kalangan yang berpendapat, dilunasi dengan membayar fidiah, sedangkan kalangan lain berpendapat bahwa utang puasa tersebut harus dibayar dengan cara diqada keluarganya.

Demikianlah penjelasan mengenai niat puasa qadha di bulan Syawal, lengkap dengan ketentuan pelaksanaannya. Jangan lupa bagikan artikel ini supaya teman dan keluargamu juga tahu, ya!




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads