Saat Pria Nonmuslim Duduk di Saf Salat Id Ponpes Al-Zaytun

Round Up

Saat Pria Nonmuslim Duduk di Saf Salat Id Ponpes Al-Zaytun

Tim detikJabar - detikSumut
Sabtu, 29 Apr 2023 06:00 WIB
Sosok wanita di shaf depan salat id di Ponpes Al Zaytun
Pria nonmuslim duduk di saf salat Id Ponpes Al-Zaytun Indramayu (Foto: istimewa)
Indramayu -

Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu disorot karena menggelar salat Idul Fitri tak biasa, jemaah wanita campur di saf pria. Selain itu ada juga seorang pria nonmuslim yang duduk di saf jemaah yang sedang salat.

Dilihat foto yang beredar, pria nonmuslim itu duduk persis di sebelah kiri wanita yang bercampur di saf pria. Kepastian pria itu seorang nonmuslim diungkap oleh Kasubag TU Kemenag Indramayu, Aan Fathul Anwar.

Aan menyebut pihaknya sudah bertemu langsung dengan pimpinan ponpes Al-Zaytun pada Rabu (24/4) kemarin. Kedatangan mereka pun diterima dengan baik oleh pihak ponpes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya dia membahas pakaian dan saf ketika salat. Menurut Aan kepada Al Zaytun bahwa pakaian yang dikenakan jemaah sangat rapi dan bisa dijadikan contoh.

"Saya sampaikan juga ke Al-Zaytun bahwa memberikan contoh yang sangat baik dengan pakaian yang rapi ketika salat Idul Fitri, hampir semuanya menggunakan jas rapih lah secara keseluruhan," ujarnya dilansir detikJabar, Jumat (28/4/2023).

ADVERTISEMENT

Kemudian dia menyinggung soal viral momen salat Id di Ponpes Al-Zaytun.

"Tapi viral juga ya pak? Saya bilang begitu ke dia. Iya katanya apa yang diviralkan?," jelas obrolan singkat Aan dengan pimpinan Ponpes Al-Zaytun.

Aan juga menyinggung jarak saf salat yang tidak seperti pada umumnya. Karena salat Idul Fitri kemarin mayoritas barisannya tidak dirapatkan.

"Yang pertama dia mengambil dasar hukum surat Al-Mujadilah (QS:11), di situ disampaikan bahwa Berlapang-lapanglah dalam suatu majelis. Jadi memberikan area ruang untuk kita merasa nyaman dengan satu yang lain terkait social distancing," kata Aan jelaskan jawaban Al-Zaytun.

Menurut Aan, Islam tidak melarang ketika salat berjarak. Malah dianjurkan untuk memberikan ruang kepada orang dan jangan berdesak-desakan.

"Saya juga kaget, menggunakan ayat yang 11 Al Mujadilah itu. Tapi kan kita menghargai tafsiran beliau (pimpinan Al-Zaytun) seperti itu terkait jarak yang digunakan," ungkap Aan dari penjelasan Al-Zaytun.

Kepada Aan pihak ponpes menjelaskan keberadaan perempuan dalam saf salat tersebut merupakan bentuk pemuliaan pimpinan Al-Zaytun terhadap seorang perempuan.

"Jadi perempuan itu tidak mesti ada di sudut ujung beradanya. Itu pemahaman dia. Kalau kita kan menghargai pemahaman orang dan pola pikir beliau terkait dengan memuliakan perempuan tersebut," kata Aan.

Bahkan, Aan ditanya oleh pimpinan Al-Zaytun tentang kesalahan dalam memuliakan perempuan. "Dan perempuan yang ada di samping saya itu orang yang paling saya muliakan sekali, gitu. Apakah salah saya memuliakan perempuan?" kata-kata pimpinan Al-Zaytun kepada Aan.

Aan pun menyandingkan pernyataan MUI bahwa tata cara (pria-wanita campur dalam shaf salat) tersebut terdapat kemakruhan. Yang lebih dianjurkan mengambil cara yang lebih afdol.

"Itu pilihan katanya. Karena yang namanya makruh itu abu-abu," kata Aan menirukan jawaban Al-Zaytun.

"Dan salat Id itu sunah, kenapa yang sunah dipermasalahkan katanya," lanjut Aan sampaikan jawaban Al-Zaytun.

Selengkapnya di halaman berikutnya..

Selain itu, sosok laki-laki yang duduk dalam barisan shaf salat itu kabarnya merupakan seorang yang non muslim. Dia pun membenarkan hal itu.

"Yang non muslim yang diem itu penghormatan kemanusiaan, ditempatkan lah di shaf depan, kayak gitu. Walaupun dia (pria duduk dalam shaf depan) tidak salat," ujar Aan.

Dia menyebut Kemenag tidak bisa memaksakan paham atau ajaran yang dilakukan kelompok tertentu. Selagi, ajaran tersebut tidak menyimpang.

"Kita Kementerian Agama bisa mengarahkan tapi tidak bisa memaksakan dalam satu ini. Kan dalam organisasi juga ada macam-macam ada Muhamadiyah, ada Nahdlatul Ulama, Persis, Al Washliyah, ada Al Irsyad, muslim semua. Tapi kita tidak memaksakan pemahaman keagamaan mereka," ungkap Aan.

Dalam obrolan bersama pimpinan Al-Zaytun, pihak Kementerian Agama juga mendapat ungkapan misterius. Bahwa, Al Zaytun kabarnya bakal membuat kejutan.

"Wait and see, katanya," ungkap Aan mendengar peringatan dari Al-Zaytun.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads