Alasan di Balik Salat Id Tak Biasa Ponpes Al-Zaytun

Round Up

Alasan di Balik Salat Id Tak Biasa Ponpes Al-Zaytun

Tim detikJabar - detikSumut
Sabtu, 29 Apr 2023 08:32 WIB
Sosok wanita di shaf depan salat id di Ponpes Al Zaytun
Salat Id tak biasa di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. (Foto: istimewa)
Indramayu -

Salat Idul Fitri di Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu viral karena tak biasa. Ada tiga keanehan salat Id di tempat itu yakni bercampurnya jemaah pria dan wanita, saf yang berjarak dan ada pria nonmuslim di saf ketika salat berlangsung.

Kasubag TU Kemenag Indramayu, Aan Fathul Anwar menjelaskan pihaknya sudah mengunjungi ponpes itu pada Rabu (24/4) kemarin. Kedatangan mereka untuk mengklarifikasi persoalan salat Id yang viral itu.

Aan menyebut kedatangan mereka diterima dengan baik oleh pihak ponpes. Dalam pertemuan itu hal yang krusial yang dibahas soal saf wanita dan pria yang bercampur saat salat Id. Pembahasan itu diawali diawali dengan pakaian dan saf ketika salat. Menurut Aan kepada Al Zaytun bahwa pakaian yang dikenakan jemaah sangat rapi dan bisa dijadikan contoh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sampaikan juga ke Al-Zaytun bahwa memberikan contoh yang sangat baik dengan pakaian yang rapi ketika salat Idul Fitri, hampir semuanya menggunakan jas rapih lah secara keseluruhan," ujarnya dilansir detikJabar, Jumat (28/4/2023).

Kemudian dia menyinggung soal viral momen salat Id di Ponpes Al-Zaytun.

ADVERTISEMENT

"Tapi viral juga ya pak? Saya bilang begitu ke dia. Iya katanya apa yang diviralkan?," jelas obrolan singkat Aan dengan pimpinan Ponpes Al-Zaytun.

Aan juga menyinggung jarak saf salat yang tidak seperti pada umumnya. Karena salat Idul Fitri kemarin mayoritas barisannya tidak dirapatkan.

"Yang pertama dia mengambil dasar hukum surat Al-Mujadilah (QS:11), di situ disampaikan bahwa Berlapang-lapanglah dalam suatu majelis. Jadi memberikan area ruang untuk kita merasa nyaman dengan satu yang lain terkait social distancing," kata Aan jelaskan jawaban Al-Zaytun.

Menurut Aan, Islam tidak melarang ketika salat berjarak. Malah dianjurkan untuk memberikan ruang kepada orang dan jangan berdesak-desakan.

"Saya juga kaget, menggunakan ayat yang 11 Al Mujadilah itu. Tapi kan kita menghargai tafsiran beliau (pimpinan Al-Zaytun) seperti itu terkait jarak yang digunakan," ungkap Aan dari penjelasan Al-Zaytun.

Kepada Aan pihak ponpes menjelaskan keberadaan perempuan dalam saf salat tersebut merupakan bentuk pemuliaan pimpinan Al-Zaytun terhadap seorang perempuan.

"Jadi perempuan itu tidak mesti ada di sudut ujung beradanya. Itu pemahaman dia. Kalau kita kan menghargai pemahaman orang dan pola pikir beliau terkait dengan memuliakan perempuan tersebut," kata Aan.

Selengkapnya di halaman berikutnya....

Bahkan, Aan ditanya oleh pimpinan Al-Zaytun tentang kesalahan dalam memuliakan perempuan. "Dan perempuan yang ada di samping saya itu orang yang paling saya muliakan sekali, gitu. Apakah salah saya memuliakan perempuan?" kata-kata pimpinan Al-Zaytun kepada Aan.

Aan pun menyandingkan pernyataan MUI bahwa tata cara (pria-wanita campur dalam shaf salat) tersebut terdapat kemakruhan. Yang lebih dianjurkan mengambil cara yang lebih afdol.

"Itu pilihan katanya. Karena yang namanya makruh itu abu-abu," kata Aan menirukan jawaban Al-Zaytun.

"Dan salat Id itu sunah, kenapa yang sunah dipermasalahkan katanya," lanjut Aan sampaikan jawaban Al-Zaytun.

"Yang non muslim yang diem itu penghormatan kemanusiaan, ditempatkan lah di saf depan, kayak gitu. Walaupun dia (pria duduk dalam shaf depan) tidak salat," ujar Aan.

Seperti diketahui, foto dan video salat Idul Fitri di Ponpes Al-Zaytun Sabtu (22/4) viral di jagat maya. Sebab, pelaksanaan salat ketika itu terlihat seorang perempuan bercampur barisan dengan jamaah laki-laki dan ada satu orang nonmuslim.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Wacana Jabar Pecah Jadi Lima Provinsi Baru"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads